KOMPAS.com - Menghadapi maraknya kasus keracunan yang disebabkan oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG), Yahya Zaini, Wakil Ketua Komisi IX DPR, mengusulkan agar program ini dikelola langsung oleh pihak sekolah.
"Karena akan lebih terjamin higienitas dan keamanannya serta sesuai selera anak-anak sekolah. Mereka sudah paham selera anak-anak sekolahnya," ujar Yahya dalam keterangannya pada Senin (22/9/2025).
Selain itu, penyajian makanan bisa lebih disesuaikan dengan selera siswa.
Usulan ini muncul setelah beberapa kasus keracunan yang terjadi di beberapa daerah, yang diakibatkan oleh penyaluran MBG yang melibatkan pihak ketiga, seperti mitra atau yayasan yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
Baca juga: UMKM Solo Usul Dapat Jatah 200 Porsi MBG, Jamin Mutu dan Distribusi Cepat
Yahya juga menyarankan agar MBG dikelola bersama dengan komite sekolah untuk memastikan pengelolaan yang lebih baik.
"Mengingat banyaknya kasus keracunan, perlu dipikirkan alternatif agar MBG dikelola sekolah bersama komite sekolah," lanjutnya.
Ia percaya bahwa dengan pengelolaan yang lebih terpusat di sekolah, kualitas makanan yang disajikan kepada siswa akan lebih terjamin.
Sebagai tambahan, Yahya mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap pihak ketiga yang menjadi mitra dalam program MBG.
“Bagi yayasan yang sudah bekerja sama dengan BGN tetap dapat dilanjutkan sambil memperbaiki tata kelola dan keamanan makanannya,” tegasnya.
Baca juga: Menteri LH Soroti Pengelolaan Sampah MBG di Batam
Badan Gizi Nasional (BGN) berencana membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab keracunan yang dialami oleh ratusan siswa setelah mengonsumsi menu MBG.
Rencana ini disampaikan oleh Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang pada Minggu (21/9/2025).
"Kami rapat untuk membuat tim investigasi ini. Jadi kami enggak omon-omon," ujar Nanik saat dihubungi Kompas.com.
Tim investigasi yang dibentuk oleh BGN akan melibatkan ahli kimia yang akan turun langsung ke lapangan untuk menyelidiki penyebab keracunan.
"Saya akan membuat Tim Investigasi Keracunan yang dipimpin oleh ahli kimia dan kita akan langsung turun," jelasnya.
Pembentukan tim ini menunjukkan komitmen BGN dalam menyelidiki dan menangani kasus keracunan yang telah terjadi di beberapa daerah.
Baca juga: Menu MBG Bau Tak Sedap, Puluhan Siswa TK di Pangkalpinang Nahan Lapar