Â
KOMPAS.com- Jika ada yang bertanya siapa orang yang pertama kali mencetuskan konsep republik untuk Indonesia, jawabannya bukan Soekarno, Mohammad Hatta, atau Sutan Syahrir.
Orang pertama yang mencetuskan konsep republik untuk Indonesia Tan Malaka. Dengan demikian, Tan Malaka pun dikenal dengan sebutan Bapak Republik Indonesia.
Pria bernama lengkap Ibrahim Datuk Tan Malaka itu telah menuangkan gagasan soal konsep republik pada 1925 dalam buku berjudul Naar de Republiek Indonesia. Â
Buku itu ia tulis sebelum Mohammad Hatta menulis Indonesia Vrije (1928). Soekarno saat itu juga menerbitkan Mencapai Indonesia Merdeka (1933).
Dalam bukunya, Tan Malaka mengulas soal bagaimana bentuk, prinsip, dan konstitusi Republik Indonesia. Tan Malaka juga menyerukan perlawanan terhadap kapitalisme dan imperialisme.
Ia tak luput menuangkan sejumlah program yang akan dijalankan, mulai dari sektor ekonomi, politik, sosial, maupun pendidikan. Tan Malaka bahkan merumuskan dengan detail sejumlah program yang harus dijalankan itu.
Adapun konsep Indonesia sebagai sebuah negara, menurut Tan Malaka, harus memberi kedaulatan kepada rakyat. Tan Malaka merumuskan lebih detail mengenai konsep kedaulatan rakyat itu dalam buku yang terbit pada 1945, Muslihat: Politik dan Rencana Ekonomi Berjuang.
Tidak seperti sistem monarki yang memberikan kekuasaan penuh kepada raja, maka pemimpin dalam republik dibatasi undang-undang.
Jika dalam sistem monarki itu raja berlaku sebagai undang-undang, maka undang-undanglah yang membatasi kekuasaan pemimpin republik.
Undang-undang itu dibuat oleh rakyat, atau perwakilannya, dan tidak dapat diubah semena-mena oleh pemimpin. Presiden merupakan pemimpin yang dipilih berdasarkan undang-undang, dan kekuasaannya dibatasi undang-undang.
Pemikiran Tan Malaka soal republik itu kemudian membuat Mohammad Yamin menjulukinya sebagai Bapak Republik Indonesia.
Sejarawan Belanda, Harry Poeze bahkan tidak ragu menyebut Tan Malaka setara dengan George Washington yang merupakan pendiri Amerika Serikat.
Poeze bahkan menilai Tan Malaka memiliki konsep republik yang lebih besar dibanding filsuf Plato.
Sebagai informasi, Plato merupakan tokoh pertama yang dianggap mencetuskan konsep republik, bahkan ditulis dalam buku Republik (Politeia). Buku yang merupakan dialognya bersama Socrates itu disusun pada 360 SM.
Apa alasan Poeze menganggap Tan Malaka lebih besar dari Plato?