DOHA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio Selasa (16/9/2025) sambangi Qatar untuk meyakinkan negara itu tetap berperan sebagai mediator antara Israel dan Hamas.
Rubio bertolak ke Qatar dari Israel yang semalam masih melancarkan serangan terbaru besar-besaran ke Gaza.
Melansir AFP pada Selasa (16/9/2025), Rubio pesimistis tentang kesepakatan gencatan senjata, tetapi mengatakan Qatar secara unik dapat membantu.
Baca juga: Ini Pernyataan Para Pemimpin di KTT Doha, Mulai Qatar, Mesir, hingga Indonesia
“Kami akan meminta Qatar untuk terus melakukan apa yang telah mereka lakukan, dan kami sangat menghargainya, yaitu memainkan peran konstruktif dalam upaya mengakhiri konflik ini,” kata Rubio kepada wartawan saat terbang dari Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.
Meski begitu, ia mengatakan Qatar memiliki pilihan untuk tetap turun tangan dalam mediasi ini atau tidak, mengingat Israel dengan tidak bijak mengebom Doha untuk menargetkan pemimpin Hamas di sana, Senin (15/9/2025).
“Tentu saja mereka harus memutuskan apakah ingin melakukannya setelah pekan lalu atau tidak, tetapi kami ingin mereka tahu bahwa jika ada negara di dunia yang dapat membantu mengakhiri ini melalui negosiasi, itu adalah Qatar,” katanya.
Rubio mengatakan Amerika Serikat akan bekerja sama dengan Qatar untuk menuntaskan perjanjian pertahanan segera, meskipun ada aksi militer Israel.
Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Washington DC bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu “tidak akan menyerang” Qatar lagi.
Baca juga: Pemimpin Arab-Muslim Desak Peninjauan Hubungan dengan Israel Usai Serangan di Qatar
Rubio tidak membuat komentar serupa di Israel.
Berbicara di samping Netanyahu, Rubio enggan memuji Qatar, hanya mengatakan bahwa penting untuk melihat ke depan setelah serangan Israel di Doha.
Dalam bahasa yang juga tidak digunakan secara publik di Israel, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Tommy Pigott mengatakan bahwa Rubio di Doha “akan menegaskan kembali dukungan penuh Amerika Serikat terhadap keamanan dan kedaulatan Qatar setelah serangan Israel”.
Departemen Luar Negeri mengatakan Rubio akan bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Qatar berada di pusat diplomasi untuk memediasi akhir perang Gaza yang hampir dua tahun, dan Israel melancarkan serangan saat para pemimpin Hamas berkumpul untuk membahas proposal gencatan senjata baru dari AS, Senin (15/9/2025).
Serangan Israel di Kota Gaza terbaru yang dikatakan bertujuan menargetkan Hamas tampaknya masih didukung kuat oleh AS, sehingga menimbulkan keraguan apakah solusi diplomatik masih mungkin terwujud.
Setelah pertemuan Rubio dengan Netanyahu, Israel melancarkan serangan udara intensif semalam di Kota Gaza, menurut saksi mata yang diwawancarai AFP pada Selasa.
Baca juga: Mossad Tolak Bunuh Pemimpin Hamas di Qatar, Abaikan Perintah Netanyahu
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini