Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS Rayu Qatar Tetap Jadi Mediator Israel-Hamas

Kompas.com - 16/09/2025, 18:29 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

DOHA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio Selasa (16/9/2025) sambangi Qatar untuk meyakinkan negara itu tetap berperan sebagai mediator antara Israel dan Hamas.

Rubio bertolak ke Qatar dari Israel yang semalam masih melancarkan serangan terbaru besar-besaran ke Gaza.

Melansir AFP pada Selasa (16/9/2025), Rubio pesimistis tentang kesepakatan gencatan senjata, tetapi mengatakan Qatar secara unik dapat membantu.

Baca juga: Ini Pernyataan Para Pemimpin di KTT Doha, Mulai Qatar, Mesir, hingga Indonesia

“Kami akan meminta Qatar untuk terus melakukan apa yang telah mereka lakukan, dan kami sangat menghargainya, yaitu memainkan peran konstruktif dalam upaya mengakhiri konflik ini,” kata Rubio kepada wartawan saat terbang dari Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.

Meski begitu, ia mengatakan Qatar memiliki pilihan untuk tetap turun tangan dalam mediasi ini atau tidak, mengingat Israel dengan tidak bijak mengebom Doha untuk menargetkan pemimpin Hamas di sana, Senin (15/9/2025).

“Tentu saja mereka harus memutuskan apakah ingin melakukannya setelah pekan lalu atau tidak, tetapi kami ingin mereka tahu bahwa jika ada negara di dunia yang dapat membantu mengakhiri ini melalui negosiasi, itu adalah Qatar,” katanya.

Rubio mengatakan Amerika Serikat akan bekerja sama dengan Qatar untuk menuntaskan perjanjian pertahanan segera, meskipun ada aksi militer Israel.

Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Washington DC bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu “tidak akan menyerang” Qatar lagi.

Asap membubung dari serangan Israel yang menargetkan pemimpin Hamas di Doha, Qatar, Selasa (9/9/2025). Serangan Israel di Qatar, terjadi ketika Hamas berdiskusi dengan pemerintah di sana soal perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza. Bagaimana nasib rencana gencatan senjata ini pascaserangan? Israel Serang Qatar, Bagaimana Respons Pemimpin Dunia?X @EyeonPalestine Asap membubung dari serangan Israel yang menargetkan pemimpin Hamas di Doha, Qatar, Selasa (9/9/2025). Serangan Israel di Qatar, terjadi ketika Hamas berdiskusi dengan pemerintah di sana soal perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza. Bagaimana nasib rencana gencatan senjata ini pascaserangan? Israel Serang Qatar, Bagaimana Respons Pemimpin Dunia?

Baca juga: Pemimpin Arab-Muslim Desak Peninjauan Hubungan dengan Israel Usai Serangan di Qatar

Sikap AS ke Israel dan Qatar

Rubio tidak membuat komentar serupa di Israel.

Berbicara di samping Netanyahu, Rubio enggan memuji Qatar, hanya mengatakan bahwa penting untuk melihat ke depan setelah serangan Israel di Doha.

Dalam bahasa yang juga tidak digunakan secara publik di Israel, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Tommy Pigott mengatakan bahwa Rubio di Doha “akan menegaskan kembali dukungan penuh Amerika Serikat terhadap keamanan dan kedaulatan Qatar setelah serangan Israel”.

Departemen Luar Negeri mengatakan Rubio akan bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Qatar berada di pusat diplomasi untuk memediasi akhir perang Gaza yang hampir dua tahun, dan Israel melancarkan serangan saat para pemimpin Hamas berkumpul untuk membahas proposal gencatan senjata baru dari AS, Senin (15/9/2025).

Serangan Israel di Kota Gaza terbaru yang dikatakan bertujuan menargetkan Hamas tampaknya masih didukung kuat oleh AS, sehingga menimbulkan keraguan apakah solusi diplomatik masih mungkin terwujud.

Setelah pertemuan Rubio dengan Netanyahu, Israel melancarkan serangan udara intensif semalam di Kota Gaza, menurut saksi mata yang diwawancarai AFP pada Selasa.

Asap mengepul setelah serangan udara Israel yang menghantam dan menghancurkan beberapa gedung dan menara tinggi di Kota Gaza, pada Minggu (14/9/2025).Tangkapan layar via Al Jazeera Asap mengepul setelah serangan udara Israel yang menghantam dan menghancurkan beberapa gedung dan menara tinggi di Kota Gaza, pada Minggu (14/9/2025).

Baca juga: Mossad Tolak Bunuh Pemimpin Hamas di Qatar, Abaikan Perintah Netanyahu

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau