KOMPAS.com - Kasus keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), tepatnya di Kecamatan Cipongkor.
Sebanyak 301 siswa dari berbagai jenjang pendidikan dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Menu tersebut terdiri dari nasi, tahu, sayur, sepotong buah, dan daging ayam kecap yang diduga menjadi sumber masalah.
Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, mengungkapkan bahwa gejala keracunan dialami para siswa setelah mengonsumsi ayam. Menurutnya, daging ayam yang disajikan sudah tidak layak konsumsi.
“Yang makan tahu dan nasi tidak apa-apa. Tapi yang makan daging ayam, dari situ mulai sakit. Daging ayamnya berbau tidak enak, warnanya pun memar, ada bulu-bulunya juga,” ujar Yuyun, Senin (22/9/2025).
Baca juga: Usai Viral, Surat Perjanjian MBG yang Rahasiakan Keracunan di Blora Ditarik dan Diganti
Awalnya, Puskesmas Cipongkor mencatat ada 75 siswa yang mengalami gejala keracunan dengan 25 di antaranya harus dirujuk.
Namun, angka tersebut terus meningkat. Data terbaru menyebutkan jumlah korban mencapai 301 siswa.
Mereka tersebar di beberapa fasilitas kesehatan: 116 siswa dirawat di Puskesmas Cipongkor, 13 di Bidan Desa Sirnagalih, 27 di RSUD Cililin, 127 di Posko Kecamatan Cipongkor, dan 18 di RSIA Anugrah.
Baca juga: BGN Buka Pendaftaran Jadi Mitra Dapur Umum MBG Dini Hari Nanti, Kuotanya Tersisa 3.786
Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, menjelaskan bahwa jumlah korban berpotensi terus bertambah.
“Korban terus berdatangan ke posko utama di kantor kecamatan. Kondisi ini membuat jumlah korban bisa bertambah,” katanya.
Mayoritas korban mengeluhkan gejala serupa, mulai dari pusing, mual, muntah, hingga sesak napas. Bahkan ada sejumlah siswa yang mengalami kejang. Dari laporan lapangan, sebagian besar korban adalah siswa perempuan.
“Gejala kebanyakan sesak nafas, mual, muntah, dan pusing,” jelas Yuyun.
Selain SMK Pembangunan Bandung Barat (PBB), korban juga datang dari sekolah lain, seperti MTs Darul Fiqri, SMP IT, SD Negeri Sirnagalih, hingga beberapa siswa PAUD.
Baca juga: BGN Buka Suara soal Surat Rahasiakan Keracunan MBG
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia N Sukandar, menegaskan bahwa pihaknya segera melakukan langkah darurat dengan menyulap berbagai fasilitas kesehatan.
“Saat ini Dinkes sudah meng-handle kebutuhan oksigen dari RSUD Cililin. Kami juga koordinasi dengan RSUD Cikalong Wetan agar ada tambahan,” ujarnya.