KOMPAS.com – Pesta minuman keras (miras) oplosan di Dusun Pancasila, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) berakhir tragis.
Lima pemuda tewas dan 17 lainnya masih menjalani perawatan intensif usai mengonsumsi cairan berbahaya yang belakangan diketahui merupakan alkohol kadaluwarsa.
Kasus miras oplosan ini terungkap setelah polisi menelusuri asal-usul cairan yang dikonsumsi para korban. Hasil penyelidikan menunjukkan, cairan tersebut adalah limbah alkohol kedaluwarsa yang seharusnya dimusnahkan oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manado.
Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, menjelaskan peristiwa ini bermula ketika dua sopir angkutan limbah berinisial MD dan RJ membawa muatan dari BPOM Manado.
“Muatan tersebut berupa makanan ringan, termasuk 15 jeriken alkohol kadaluarsa. Cairan ini berbahaya karena sudah kadaluarsa,” ujar Herman, Minggu (21/9/2025).
Seharusnya, seluruh barang bawaan itu dibawa ke gudang pemusnahan limbah di Papalang, Mamuju.
Baca juga: Polisi Buru 2 Pelaku Pemberi Miras Oplosan Tewaskan 4 Warga di Mamuju
Namun, ketika MD singgah di rumahnya untuk beristirahat, sejumlah pemuda mendatanginya dan menanyakan apakah ia membawa minuman beralkohol khas Manado, yakni Cap Tikus (CT).
Meski tidak bisa memastikan cairan itu CT, MD tetap memberikan sekitar dua liter karena cairannya terlihat jernih.
Para pemuda lantas mencampurnya dengan minuman energi bubuk sebelum dikonsumsi.
Permintaan serupa terus berdatangan dari kelompok pemuda lain hingga keesokan paginya. MD kembali memberikan beberapa liter cairan sebelum akhirnya membawa sisa muatan ke gudang pemusnahan sekitar pukul 12.00 WITA.
Sehari setelah mengonsumsi cairan tersebut, Jumat (19/9/2025) sore sekitar pukul 17.00 WITA, para pemuda mulai merasakan gejala keracunan, seperti pusing, mual, muntah, hingga sesak napas.
Awalnya mereka dilarikan ke Puskesmas Topore. Namun karena banyak korban, sebagian dirujuk ke sejumlah rumah sakit, antara lain RS Mitra Manakarra, RSUD Mamuju, RS Bhayangkara, dan RS Regional Sulbar.
“Besok harinya, Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WITA, korban pertama bernama Jayadi meninggal dunia. Menyusul korban lain, Arifudin, pada malam harinya. Sehingga total yang tewas adalah lima orang,” jelas Herman.
Korban tewas lainnya yakni Marjiadi (24), Aswin (21), dan Riadin (19). Hingga kini, 17 korban lain masih dirawat intensif, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Baca juga: Pesta Miras Oplosan di Mamuju Tewaskan 4 Orang, 12 Dirawat di RS
Perkembangan terbaru, Tim Resmob Polresta Mamuju menangkap dua sopir pengangkut limbah, MD dan RJ, yang diduga menyalurkan cairan berbahaya itu.