KOMPAS.com - Â Nostalgia perihal Yogyakarta nyatanya tidak hanya soal ingatan tempat yang pernah dikunjungi, tetapi juga tentang semangkuk gudeg yang disajikan hangat bersama segelas es teh manis pada sore hari.
Bagi warga Jakarta yang ingin menyantap gudeg, jauhnya jarak tempuh menuju Jogja tentu menjadi salah satu kendala.Â
Berangkat dari hal itu, gudeg legendaris di Jogja, yakni Gudeg Yu Djum, kemudian melebarkan sayapnya, mengantarkan sepiring gudeg untuk warga Jakarta.
Kompas.com berkesempatan mampir dan mencicipi gudeg di gerai Gudeg Yu Djum yang baru buka di Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (16/9/2025).
Baca juga:
Meminjam lirik lagu Adhitia Sofyan: "mantera apa entah yang istimewa, ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja" agaknya bukan cuma perkara lirik, melainkan perkara memelihara ingatan, tidak terkecuali soal makanan.
Memasuki gerai berukuran minimalis di daerah Tebet, pengunjung langsung dihadapkan dengan etalase yang menampilkan aneka lauk pauk gudeg.
Dari balik kaca terpampang tumpukan ayam kampung dan telur pindang. Tepat di sebelahnya ada wadah besar berisi gudeg, berdampingan dengan kuah areh dan seloyang penuh sambal krecek.
Baca juga: Bisa untuk Oleh-Oleh, Begini Cara Simpan Gudeg Supaya Awet
"Di sini gudegnya enggak terlalu manis, ada penyesuaian rasa buat lidah orang Jakarta," kata Manager gerai Gudeg Yu Djum cabang Jakarta Yolanda Mulat Sarira H saat Kompas.com mematut pilihan lauk yang terhidang.
Pegawai di sana cekatan menyendok nasi putih hangat, menuang beberapa sendok gudeg, sambal krecek, ditimpuk telur pindang, ayam kampung, dan disirami kuah areh yang menghitam.
Kala seporsi gudeg dihidangkan, aroma kelapa dari areh yang dimasak dengan bumbu dan gula jawa menguar. Menggelitik hidung saya yang biasanya dihadapkan dengan kuah gulai berbumbu medok.
Baca juga: Bukan Pakai Nangka Muda Biasa, Ini Rahasia Gudeg Yu Djum Tidak Benyek
Perpaduan legit dan gurih telur pindang dan ayam kampung yang dimasak hingga delapan jam ini menyisakan rasa manis nan meresap sempurna. Ini diimbangi dengan gurih pedas sambal krecek sebagai pelengkap.
Meski ayam kampung dimasak cukup lama, dagingnya pun cukup empuk dan tidak alot.
Jika biasanya gudeg dikenal dengan potongan nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula jawa, saya justru tertarik dengan siraman kuah areh.
Baca juga:
Meski ditaruh sebagai penutup hidangan, justru rasa yang dihadirkan menjadi kunci legitnya seporsi gudeg ala Gudeg Yu Djum.Â