Jerman menyatakan dukungannya pada solusi dua negara, tetapi menekankan pengakuan hanya bisa dilakukan di akhir proses politik. “Tidak boleh ada aneksasi lebih lanjut di wilayah pendudukan,” kata juru bicara pemerintah Jerman.
Baca juga: Pengakuan Palestina oleh Negara Barat, Hamas: Kemenangan Hak Rakyat Palestina
Italia menilai pengakuan saat ini bisa “kontraproduktif” dan justru memperumit dinamika diplomasi.
Israel disebut tengah mempertimbangkan langkah balasan, termasuk kemungkinan menganeksasi sebagian wilayah Tepi Barat. Namun, opsi tersebut dinilai berisiko mengasingkan mitra strategisnya, seperti Uni Emirat Arab (UEA).
UEA yang menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Perjanjian Abraham 2020 menegaskan, tindakan aneksasi hanya akan merusak semangat perjanjian tersebut.
AS juga memperingatkan kemungkinan konsekuensi diplomatik bagi negara-negara yang mengambil tindakan terhadap Israel, termasuk Perancis sebagai tuan rumah pertemuan di PBB.
Solusi dua negara yang pertama kali dipopulerkan melalui Perjanjian Oslo 1993 masih dianggap sebagai jalan utama menuju perdamaian. Namun, negosiasi semacam itu terakhir kali digelar pada 2014 dan sejak saat itu praktis mandek.
Baca juga: Pengakuan Palestina Meluas, Israel Balas Ancam Aneksasi Tepi Barat
Sementara itu, perang Gaza telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat. Serangan darat Israel ke Kota Gaza yang dimulai beberapa pekan terakhir menambah urgensi bagi komunitas internasional untuk bertindak.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini