Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Leo Ungkap Alasan Vatikan Belum Sebut Israel Genosida di Gaza

Kompas.com - 21/09/2025, 12:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Leo XIV menyatakan bahwa Takhta Suci saat ini belum siap menyebut tindakan militer Israel di Gaza sebagai genosida, meski isu tersebut semakin banyak disorot oleh komunitas internasional.

Dalam wawancara yang dilakukan Juli lalu dan dipublikasikan pada Kamis (18/9/2025), Paus Leo mengatakan bahwa penggunaan istilah genosida semakin meluas. Namun, Vatikan belum mencapai kesimpulan resmi.

"Kata genosida semakin sering digunakan. Namun, secara resmi, Takhta Suci belum yakin kami dapat menyatakannya," kata Paus Leo XIV dalam wawancara dengan jurnalis Amerika Serikat, Elise Ann Allen, untuk buku Pope Leo XIV: Global Citizen, Missionary of the 21st Century, dikutip dari AFP.

Baca juga: Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?

Ia menambahkan, ada definisi teknis terkait genosida, dan perhatian terhadap isu tersebut terus meningkat di berbagai kalangan.

Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah penyelidik independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (16/9/2025) menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.

Laporan itu menyebut bahwa kampanye militer Israel ditujukan untuk menghancurkan Palestina, dan menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta sejumlah pejabat tinggi lainnya telah menghasut kekerasan.

Laporan tersebut merupakan kali pertama lembaga investigasi resmi yang diamanatkan oleh PBB menyatakan, Israel telah melakukan tindakan genosida.

Baca juga: PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza, Bagaimana Tindak Lanjutnya?

Soroti respons Amerika Serikat

Robert Francis Prevost, yang kini dikenal sebagai Paus Leo XIV, saat diperkenalkan sebagai paus baru terpilih di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025).AFP/TIZIANA FABI Robert Francis Prevost, yang kini dikenal sebagai Paus Leo XIV, saat diperkenalkan sebagai paus baru terpilih di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025).
Dalam wawancara yang sama, Paus Leo XIV yang berasal dari Amerika Serikat juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kegagalan negara asalnya dalam menekan Israel untuk mengurangi penderitaan warga sipil di Gaza.

"Sangat membuat frustrasi bahwa bahkan Amerika Serikat pun kesulitan menekan Israel agar meringankan penderitaan di Gaza," ujar Paus.

"Bahkan dengan beberapa pernyataan yang sangat jelas dari Pemerintah AS, termasuk dari Presiden (Donald) Trump baru-baru ini, belum ada tanggapan yang nyata untuk menemukan cara efektif dalam mengurangi penderitaan rakyat, khususnya warga sipil yang tak bersalah," tambahnya.

Ia mengaku terkejut dan sedih melihat visual penderitaan di Gaza yang disiarkan media internasional.

"Sangat mengerikan melihat gambar-gambar yang kita lihat di televisi. Semoga kita tidak mati rasa," katanya.

"Kita tidak bisa mengabaikan ini. Kita harus terus mendorong, mencoba, dan membuat perubahan di sana," ucapnya.

Baca juga: Bagaimana Israel Diduga Melakukan Genosida di Gaza? Ini Penjelasan PBB dan Aktivis HAM

Perang di Gaza pecah setelah serangan kelompok Hamas terhadap wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 menewaskan 1.219 orang, berdasarkan penghitungan AFP terhadap data resmi Israel.

Sebagai respons, Israel melancarkan serangan balasan yang menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi dan menewaskan lebih dari 65.000 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza. PBB menganggap angka tersebut dapat dipercaya.

Dalam pernyataannya pada Rabu (17/9/2025), Paus Leo XIV kembali menyuarakan solidaritas terhadap rakyat Gaza.

"Warga sipil di Gaza sekali lagi dipaksa meninggalkan tanah mereka dan hidup dalam kondisi yang tidak dapat diterima," ujarnya.

Baca juga: Perbedaan Genosida dengan Kejahatan Kemanusiaan dan Kejahatan Perang

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau