TEPI BARAT, KOMPAS.com - Seorang pejabat PBB pada Selasa (25/2/2025) mengatakan, Israel dan Hamas harus segera menyetujui fase kedua gencatan senjata Gaza.
Sigrid Kaag yang juga utusan PBB untuk proses perdamaian di Kawasan Timur Tengah tersebut juga mengatakan, jika keduanya setuju maka perang dapat dihindari.
Selain itu, momen gencatan senjata ini juga bisa menjadi peluang terakhir untuk mencapai solusi dua negara.
Baca juga: Trump Usul Ambil Alih Jalur Gaza, PM Australia: Tetap pada Solusi Dua Negara
Pasalnya, militer Israel saat ini justru melancarkan serangannya di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Terkait hal itu, Kaag juga memperingatkan terhadap seruan bagi Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki.
"Timur Tengah saat ini sedang mengalami transformasi yang cepat. Meski cakupan dan dampaknya masih belum pasti, tetapi mampu menghadirkan peluang bersejarah," ujar Kaag kepada Dewan Keamanan PBB.
"Masyarakat di kawasan dapat keluar dari periode ini dengan damai, aman, dan bermartabat. Namun, ini mungkin peluang terakhir kita untuk mencapai solusi dua negara," terang Kaag, sebagaimana diberitakan AFP.
Ia mengatakan, pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat, operasi militer Israel di wilayah yang diduduki ini dan seruan terus-menerus untuk aneksasi, menghadirkan ancaman eksistensial terhadap prospek Negara Palestina yang layak dan merdeka, serta demi solusi dua negara.
"Masyarakat internasional harus memastikan bahwa Gaza harus menjadi bagian dari negara Palestina masa depan yang menyatukannya dengan Tepi Barat dan Yerusalem timur," harap Kaag.
Baca juga: Solusi Dua Negara Dulu Ditolak Palestina karena Ditawarkan Tanah Tandus
"Warga sipil Palestina harus dapat melanjutkan hidup mereka, membangun kembali, dan membangun masa depan mereka di Gaza," tandas dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini