Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Gencatan Senjata Gaza, Fase Menuju Solusi Dua Negara

Kompas.com - 26/02/2025, 11:26 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

TEPI BARAT, KOMPAS.com - Seorang pejabat PBB pada Selasa (25/2/2025) mengatakan, Israel dan Hamas harus segera menyetujui fase kedua gencatan senjata Gaza.

Sigrid Kaag yang juga utusan PBB untuk proses perdamaian di Kawasan Timur Tengah tersebut juga mengatakan, jika keduanya setuju maka perang dapat dihindari.

Selain itu, momen gencatan senjata ini juga bisa menjadi peluang terakhir untuk mencapai solusi dua negara.

Baca juga: Trump Usul Ambil Alih Jalur Gaza, PM Australia: Tetap pada Solusi Dua Negara

Pasalnya, militer Israel saat ini justru melancarkan serangannya di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Terkait hal itu, Kaag juga memperingatkan terhadap seruan bagi Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki.

"Timur Tengah saat ini sedang mengalami transformasi yang cepat. Meski cakupan dan dampaknya masih belum pasti, tetapi mampu menghadirkan peluang bersejarah," ujar Kaag kepada Dewan Keamanan PBB.

"Masyarakat di kawasan dapat keluar dari periode ini dengan damai, aman, dan bermartabat. Namun, ini mungkin peluang terakhir kita untuk mencapai solusi dua negara," terang Kaag, sebagaimana diberitakan AFP.

Ia mengatakan, pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat, operasi militer Israel di wilayah yang diduduki ini dan seruan terus-menerus untuk aneksasi, menghadirkan ancaman eksistensial terhadap prospek Negara Palestina yang layak dan merdeka, serta demi solusi dua negara.

"Masyarakat internasional harus memastikan bahwa Gaza harus menjadi bagian dari negara Palestina masa depan yang menyatukannya dengan Tepi Barat dan Yerusalem timur," harap Kaag.

Baca juga: Solusi Dua Negara Dulu Ditolak Palestina karena Ditawarkan Tanah Tandus

"Warga sipil Palestina harus dapat melanjutkan hidup mereka, membangun kembali, dan membangun masa depan mereka di Gaza," tandas dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau