KOMPAS.com - Pemerintah akan menambah jumlah SMA Taruna Nusantara di seluruh pelosok wilayah Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
"Kami juga akan menambah SMA Taruna Nusantara terintegrasi di seluruh pelosok negeri," kata Prabowo.
Adapun SMA Taruna Nusantara adalah salah satu sekolah unggulan di Indonesia yang lulusannya banyak menduduki kursi pemerintahan dan juga sukses dalam karier lainnya.
Baca juga: Profil SMA Terpadu Krida Nusantara, Lulusan Banyak Masuk Akmil-Akpol
SMA Taruna Nusantara diketahui juga menggunakan kurikulum khusus yakni campuran Kurikulum Nasional dan Kurikulum Militer.
Selain membangun SMA Taruna Nusantara di seluruh pelosok negeri, Prabowo juga ingin membentuk Sekolah Unggulan Garuda dan Sekolah Unggulan Garuda Transformasi.
Sekolah itu dibangun Prabowo untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam bidang-bidang sains dan teknologi.
"Kita telah membangun dan akan membangun diselesaikan sekolah unggulan untuk mengejar ketertinggalan kita di bidang sains dan teknologi," ujarnya.
"Kita bentuk sekolah unggul Garuda rencananya 20 dan akan ada 80 sekolah unggul Garuda transformasi," jelas Prabowo.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah segera menjalankan program Sekolah Unggulan Garuda Transformasi mulai tahun ajaran 2025/2026.
Baca juga: Biaya Sekolah 3 SMA yang Siswanya Banyak Masuk Akpol-Akmil
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Stella Christie mengatakan, ada 12 sekolah yang telah resmi menjadi Sekolah Garuda Transformasi dan akan beroperasi mulai tahun ajaran baru 2025/2026.
“Bagaimana kita bisa memberikan akses kepada mereka yang sebelumnya mungkin mengalami kesulitan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas di bidang sains dan teknologi, inilah dibangunnya Sekolah Garuda,” kata Stella dikutip dari Antara, Senin (19/5/2025).
Stella menjelaskan, sekolah langsung menjadi Sekolah Garuda Transformasi karena telah memiliki kualitas yang tinggi dan pemerintah tidak melakukan banyak perubahan mulai dari sistem pembelajaran ataupun kurikulum.
Pemerintah, kata Stella, hanya perlu melakukan bimbingan khusus di kelas 12 sekolah tersebut untuk bisa menembus kampus top dunia.
Oleh karena itu, di sekolah para siswa terdorong untuk mencapai potensi mereka dengan maksimal salah satunya siap bersaing memperebutkan kursi di universitas terkemuka di dunia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini