ROMA, KOMPAS.com - Puluhan ribu orang turun ke jalan di berbagai kota Italia pada Senin (22/9/2025) dalam aksi solidaritas pro-Palestina yang mengecam genosida di Gaza.
Demonstrasi berlangsung bersamaan dengan rencana Perancis dan sejumlah negara lain yang mengumumkan pengakuan negara Palestina di Majelis Umum PBB, menyusul langkah Inggris, Australia, dan Kanada pada Minggu (21/9/2025).
Sementara itu, pemerintah Italia di bawah Perdana Menteri Giorgia Meloni menegaskan untuk saat ini tidak akan mengakui negara Palestina, sebagaimana yang dilansir dari AFP pada Senin (22/9/2025).
Baca juga: Hari Bersejarah: 21 Balai Kota di Perancis Kibarkan Bendera Palestina
Pemerintah Italia di bawah Meloni dikenal dekat secara ideologi dengan Presiden AS Donald Trump, tetapi ia telah mengecam serangan tanpa henti Israel di Gaza.
Pemerintahan Meloni menyatakan tidak menjual senjata Italia kepada Israel sejak serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023.
Meski begitu, Roma menegaskan tetap menolak pengakuan negara Palestina maupun penerapan sanksi dagang yang diusulkan Uni Eropa terhadap Israel.
Menurut survei lembaga Only Numbers yang dipublikasikan La Stampa, 64 persen warga Italia menilai krisis kemanusiaan di Gaza “sangat serius”, dan 41 persen mendukung Italia segera mengakui negara Palestina.
Baca juga: Pakai Blus Motif Bendera Palestina, Anggota DPR Belanda Ini Diusir
Di Roma, sekitar 20.000 orang berkumpul di depan Stasiun Termini, menurut kepolisian setempat.
Massa yang didominasi mahasiswa meneriakkan seruan “Bebaskan Palestina!” sambil mengibarkan bendera Palestina.
Beberapa kelompok lebih dulu berbaris melewati Colosseum dengan membawa spanduk besar bertuliskan “Lawan Genosida. Mari kita blokir semuanya.”
Michelangelo, seorang pelajar berusia 17 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa ia hadir untuk mendukung “sebuah populasi yang sedang dimusnahkan.”
Francesca Tecchia (18) menyebut aksinya kali ini sebagai yang pertama kali. “Apa yang terjadi (di Gaza) sangat penting,” ujarnya.
Baca juga: Jerman: Pengakuan Negara Palestina Harusnya Terakhir, Solusi 2 Negara Dulu
Federica Casino, pekerja berusia 52 tahun, menyebut aksinya sebagai bentuk solidaritas.
“Italia harus berhenti total hari ini…untuk anak-anak Gaza yang tewas dan rumah sakit yang hancur,” katanya.
Di Milan, penyelenggara menyebut sekitar 50.000 orang hadir dalam aksi pro-Palestina.
Seorang reporter AFP di lapangan melaporkan adanya pembakaran bendera AS oleh massa.
Sementara itu, di Bologna lebih dari 10.000 orang turun ke jalan, dengan protes serupa juga digelar di Turin, Florence, Napoli, dan Sisilia.
Selain unjuk rasa, aksi ini disertai blokade pelabuhan di Genoa dan Livorno, menurut laporan media Italia.
Di Roma, layanan bus dan metro terganggu, sementara operator kereta nasional memperingatkan adanya keterlambatan dan pembatalan perjalanan.
Baca juga: Pengakuan Palestina oleh Negara Barat, Hamas: Kemenangan Hak Rakyat Palestina
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini