Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Palestina Meluas, Israel Balas Ancam Aneksasi Tepi Barat

Kompas.com - 22/09/2025, 12:25 WIB
Albertus Adit

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com – Pemerintah Israel kembali melontarkan ancaman aneksasi Tepi Barat sebagai respons atas rencana sejumlah negara Barat yang akan mengakui Palestina dalam Sidang Umum PBB pekan ini.

Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, tindakan militer dan kekerasan Israel di Tepi Barat semakin meningkat.

Kini, Tel Aviv menegaskan bahwa mereka bisa melangkah lebih jauh dengan mencaplok wilayah tersebut untuk menekan negara-negara yang berencana memberi pengakuan resmi terhadap Palestina.

Baca juga: 4 Isu Penting di Sidang Umum PBB, dari Pertemuan Trump–Albanese hingga Pengakuan Palestina

Sikap Amerika Serikat

Meski dikenal sebagai sekutu dekat Israel, Amerika Serikat tidak secara terbuka menentang rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tersebut.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyampaikan, Washington telah memperingatkan sejumlah pemerintah Eropa dan negara lain mengenai dampak dari pengakuan Palestina.

“Negara-negara itu dapat menghadapi respons keras dari pemerintahan Netanyahu,” ujar Rubio, dikutip dari Anadolu Agency pada Minggu (21/9/2025).

Namun, Rubio juga menegaskan bahwa AS tidak akan mengambil langkah langsung untuk mencegah potensi aneksasi Tepi Barat oleh Israel.

Menurutnya, pengakuan Palestina oleh negara-negara Eropa justru akan semakin mempersulit tercapainya kesepakatan damai di Gaza.

Dukungan internasional terhadap Palestina

Sejak deklarasi kemerdekaan pada 15 November 1988, Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel telah diakui oleh 147 dari 193 negara anggota PBB.

Dengan adanya pengumuman terbaru, jumlah itu diperkirakan bertambah menjadi 157 negara. Inggris, Kanada, dan Australia sudah mengumumkan pengakuan mereka terhadap Palestina pada Minggu (21/9/2025).

Langkah tersebut dipandang sebagai titik balik penting dalam dinamika internasional, khususnya karena ketiga negara tersebut selama ini dikenal memiliki kedekatan dengan sekutu utama Israel, Amerika Serikat.

Baca juga: Apa Arti Pengakuan Negara Palestina, Simbolis atau Nyata di Lapangan?

Sidang Umum PBB

Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar di New York pada Senin (22/9/2025) menjadi panggung penting bagi isu pengakuan negara Palestina.

Para pemimpin dunia akan berkumpul tidak hanya untuk menghadiri sidang, tetapi juga berpartisipasi dalam konferensi internasional mengenai penyelesaian damai konflik Palestina-Israel serta upaya implementasi solusi dua negara.

Pengakuan resmi terhadap Palestina juga dijadwalkan diumumkan oleh beberapa negara Eropa lain, antara lain Perancis, Belgia, Luksemburg, Malta, Portugal, Andorra, dan San Marino.

Pengakuan beruntun dari negara-negara Barat tersebut menambah tekanan internasional terhadap Israel yang terus dikritik atas operasi militernya di Gaza dan kebijakan pendudukannya di Tepi Barat.

Namun, Netanyahu selama ini tetap bersikap menantang. Dengan mengancam aneksasi, ia berusaha menunjukkan bahwa setiap pengakuan terhadap Palestina tidak akan mengubah fakta di lapangan, di mana Israel masih mengendalikan wilayah strategis Tepi Barat.

Baca juga: Meski RS Al Shifa Rata dengan Puing, Dokter Gaza Terus Layani Pasien

Langkah ini dipandang sebagai bagian dari strategi Israel untuk mempertahankan status quo dan menekan kemungkinan terciptanya momentum diplomasi baru bagi Palestina di kancah internasional.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau