KOMPAS.com - Perancis dan lima negara Eropa Barat lain yang mengumumkan sikapnya pada forum tingkat tinggi Majelis Umum PBB 2025 di New York pada Selasa (22/9/2025) waktu setempat.Â
Dengan demikian, jumlah negara yang mengakui Palestina terus bertambah. Hingga Selasa (23/9/2025), setidaknya 153 dari 193 anggota PBB telah menyatakan pengakuan resmi.
Baca juga: Satu Per Satu Negara Barat Mengakui Palestina, Apa Dampaknya?
Sebelum kelima negara tersebut, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal juga mengambil keputusan serupa, menambah tekanan diplomatik terhadap Israel dan sekutunya.
Lantas, dengan pengakuan Perancis dan lima negara lainnya bagaimana peta dukungan terhadap Palestina? Negara mana saja yang masih menolak?
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pengakuan ini sebagai tanggung jawab moral.
"Sudah tiba waktunya. Kita punya kewajiban untuk menjaga kemungkinan solusi dua negara," dikutip dari Al Jazeera, Selasa (23/9/2025).
"Hari ini, saya menyatakan bahwa Prancis mengakui Negara Palestina," sambungnya.Â
Selain Perancis, Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta, dan Monako ikut serta dalam deklarasi bersama.
Baca juga: Inggris Akui Palestina, Ini Jejak Sejarahnya dari Balfour hingga 2025
Data PBB menunjukkan mayoritas komunitas internasional sudah mendukung Palestina. Dari 193 negara anggota, hanya sekitar 40 negara yang belum memberi pengakuan.
Spanyol, Norwegia, dan Irlandia lebih dahulu mengakui pada 2024. Spanyol bahkan menjatuhkan sanksi kepada Israel terkait perang di Gaza.
Pengakuan juga meluas di blok NATO dan G20. Setelah tambahan terbaru, 17 dari 32 anggota NATO dan 13 dari 20 anggota G20 kini mengakui Palestina.
Pengakuan dari Inggris, Kanada, dan Australia diumumkan sehari sebelum pertemuan Majelis Umum PBB.
"Untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina," kata PM Keir Starmer, dikutip dari AFP, Minggu (21/9/2025).
Portugal menyebut pengakuan ini sebagai garis kebijakan luar negeri yang fundamental.
Gelombang ini disebut sebagai perubahan signifikan karena datang dari negara-negara Barat yang sebelumnya berhati-hati.
Baca juga: Jepang Urung Akui Palestina Jadi Negara Merdeka, Didesak AS?