Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Hatta dalam Kemerdekaan, Populerkan Nama "Indonesia" hingga Rumuskan Dasar Negara

Kompas.com - 15/08/2025, 13:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mohammad Hatta dikenal sebagai proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, serta wakil presiden pertama.

Sebagai negarawan, Hatta memiliki peran penting dalam mempersiapkan kemerdekaan Tanah Air.

Ide dan pemikirannya juga memegang peran vital dalam penyusunan konstitusi, dasar negara, hingga teks proklamasi. Apa saja peran Hatta?

Mempopulerkan nama Indonesia

Wakil Presiden Mohammad Hatta sedang memberikan kata sambutan pada acara pembukaan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus 1949.IPPHOS Wakil Presiden Mohammad Hatta sedang memberikan kata sambutan pada acara pembukaan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus 1949.

Salah satu peran menarik Hatta yakni mempopulerkan penggunaan istilah "Indonesia" alih-alih Hindia Belanda.

Dalam forum internasional, seperti Konferensi Demokrasi Internasional di Bierville, Perancis pada 1926, Hatta menyebut Indonesia dalam pidatonya.

Sementara, Soekarno lebih gencar mempopulerkan nama Indonesia di Tanah Air.

Meski sempat ditentang oleh pemerintah kolonial, tetapi siasat mengenalkan nama negara berhasil dan semakin banyak yang menggunakannya.

Terbukti dengan pendirian partai memakai unsur nama Indonesia, yakni Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1924, serta Partai Nasionalis Indonesia (PNI) pada 1927.

Atas usulan Hatta, PNI menerbitkan majalah untuk melatih kader-kader baru. Cara ini membuat nama Indonesia semakin dikenal luas.

Meski tampak tidak signifikan, tetapi pengenalan nama "Indonesia" mampu menghimpun kesehatian terhadap eksistensi suatu negara berdaulat.

Terlibat dalam BPUPKI, PPKI, dan Panitia Sembilan

Perdana Menteri Sutan Sjahrir sedang membuka sidang pleno pertama Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), pada 16 Oktober 1945 di Jakarta, di hadapan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.Wikimedia Commons Perdana Menteri Sutan Sjahrir sedang membuka sidang pleno pertama Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), pada 16 Oktober 1945 di Jakarta, di hadapan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Mohammad Hatta terlibat aktif dalam mempersiapkan kemerdekaan.

Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) ketiga, Hatta turut berpidato dan mengungkapkan ide-idenya mengenai dasar negara.

Meski dokumentasi pidato Hatta di BPUPKI belum diungkap, tetapi terdapat kesaksian yang menyebut bahwa Hatta menyerukan agar Indonesia tidak hanya menjadi negara yang dikuasai satu agama saja.

Halaman:


Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau