Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis dan Arab Saudi Galang Dukungan Negara Palestina di Forum PBB

Kompas.com - 22/09/2025, 14:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Perancis dan Arab Saudi akan mengumpulkan puluhan pemimpin dunia pada Senin (22/9/2025) untuk menggalang dukungan internasional terkait solusi dua negara, Palestina-Israel.

KTT yang dipimpin Perancis dan Arab Saudi berlangsung di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Senin.

Dalam forum tersebut, sejumlah negara akan secara resmi mengakui negara Palestina.

Baca juga: Israel Makin Kesepian Usai Sekutu-sekutunya Akui Negara Palestina

KTT tersebut dipandang sebagai langkah penting untuk mendorong solusi dua negara di tengah perang Israel di Gaza dan ancaman aneksasi Tepi Barat, seperti yang dilansir dari Reuters pada Senin (22/9/2025).

Deklarasi New York

Menjelang KTT, Sidang Umum PBB telah menyepakati deklarasi tujuh halaman yang merinci “langkah-langkah nyata, terikat waktu, dan tidak dapat dibatalkan” menuju solusi Palestina-Israel.

Deklarasi itu mengutuk Hamas, sekaligus menyerukan gencatan senjata, pembebasan sandera, dan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.

“Deklarasi New York bukan janji samar untuk masa depan yang jauh, melainkan sebuah peta jalan yang dimulai dengan prioritas utama: gencatan senjata, pembebasan sandera, dan masuknya bantuan kemanusiaan,” kata Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Noel Barrot, Kamis (18/9/2025).

Pengungsi Palestina membawa barang-barang mereka menuju selatan, melewati jalan di kamp pengungsian Nuseirat di Gaza Tengah, setelah Israel memerintahkan evakuasi sebelum kembali menyerang pada Selasa (16/9/2025).AFP/EYAD BABA Pengungsi Palestina membawa barang-barang mereka menuju selatan, melewati jalan di kamp pengungsian Nuseirat di Gaza Tengah, setelah Israel memerintahkan evakuasi sebelum kembali menyerang pada Selasa (16/9/2025).

Baca juga: 4 Isu Penting di Sidang Umum PBB, dari Pertemuan Trump–Albanese hingga Pengakuan Palestina

Barrot menambahkan, setelah gencatan senjata tercapai, langkah berikutnya adalah menyusun rencana untuk hari berikutnya, yang akan menjadi agenda diskusi KTT yang dipimpin Perancis dan Arab Saudi.

Perancis memimpin inisiatif ini setelah Presiden Emmanuel Macron menyatakan pada Juli bahwa negaranya siap mengakui negara Palestina.

Pengakuan itu diharapkan memberi momentum lebih besar bagi gerakan internasional yang sebelumnya didominasi oleh negara-negara kecil.

Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal telah mengumumkan pengakuan negara Palestina pada Minggu (21/9/2025).

Perancis bersama lima negara lain akan menyampaikan pengakuan resmi dalam forum PBB, Senin ini.

Baca juga: Pengakuan Palestina Meluas, Israel Balas Ancam Aneksasi Tepi Barat

Respons Israel dan Amerika Serikat

Israel dan Amerika Serikat (AS) berencana memboikot KTT tersebut.

Kedua sekutu kuat itu menyebut pengakuan terhadap negara Palestina berbahaya dan hanya aksi publisitas.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyebut KTT itu sebagai sebuah “sirkus”.

“Kami tidak menganggap ini membantu. Kami pikir ini justru memberi penghargaan kepada Hamas,” ujar Danon, Kamis (18/9/2025).

Pejabat Israel menyatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat sebagai respons, serta langkah bilateral tertentu terhadap Perancis.

Pemerintah AS juga memperingatkan kemungkinan konsekuensi bagi negara-negara yang mendukung pengakuan Palestina.

Baca juga: Masih Ada 44 Negara Tidak Mengakui Palestina, Mana Saja?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau