KOMPAS.com - Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh bakal saling bersaing dalam beberapa tahun mendatang.
Sebab, keduanya sama-sama disebut bisa membuat waktu tempuh Jakarta-Bandung lebih cepat, yakni sekitar 45 menit.
Dikutip dari laman KCIC, Whoosh dengan kecepatan hingga 350 km per jam bisa membuat waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya hanya dalam 45 menit.
Sementara khusus untuk Tol Japek II Selatan yang masih tahap konstruksi, adanya narasi waktu tempuh 45 menit merupakan lama perjalanan dari Jatiasih, Kota Bekasi, menuju Sadang, Purwakarta.
Baca juga: Apa Kabar Proyek Tol Japek II Selatan yang Jadi Prioritas Tahun 2026?
Sebagaimana dilansir dari laman Indonesia.go.id, waktu tempuh Jakarta–Bandung melalui Tol Japek II Selatan hanya sekitar 45 menit atau 1 jam dengan asumsi kecepatan 80 km per jam di sepanjang ruas Tol Japek II Selatan 62 km.
Walau begitu, waktu tempuh kurang lebih 1 jam itu hanya menghitung perjalanan dari Jatiasih menuju Sadang. Sedangkan untuk mencapai Kota Bandung, pengendara masih harus menempuh perjalanan sekitar 60 kilometer lagi melalui Tol Cipularang.
Menurut Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno, nantinya Tol Japek II Selatan dan Whoosh kemungkinan bisa saling berkompetisi.
Namun untuk Tol Japek II Selatan, meski waktu tempuh perjalanan di ruasnya mungkin 45 menit, pengendara belum bisa langsung masuk ke dalam Kota Bandung.
"Karena masuk kota juga agak macet di Bandung," ujar pria juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu saat dihubungi Kompas.com pada Senin (22/9/2025).
Baca juga: Perjalanan Bogor ke Serpong Cuma 20 Menit Lewat Tol Boser via Parung
Di sisi lain untuk Whoosh, memiliki keunggulan bisa masuk ke Kota Bandung. Meski sayangnya keberadaan stasiun kereta cepat ini ada di pinggiran, bukan tepat di tengah kota.
"Sebetulnya pemerintah itu jangan membangun sesuatu yang saling membunuh, itu juga salah. Pemerintah juga tidak punya Sistem Transportasi Nasional, Sistranas kita belum jadi," tutur Djoko.
Pria juga Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu pun menyinggung soal rencana pemerintah membangun kereta cepat sampai Surabaya.
"Termasuk mau membangun kereta cepat sampai Surabaya, mereka bunuh lainnya, yang rugi rakyat juga, kan pakai duit rakyat. Kalau tidak terpakai (transportasinya), jadi mubazir," imbuhnya.
Lanjut dia, sejatinya keberadaan setiap akses transportasi bukan untuk saling membunuh, melainkan saling mendukung.
"Jawa itu fokusnya apa? Saya juga sempat kaget itu ada Tol Japek 2, jangan-jangan bisa nanti sampai Japek 10 kan, habis lahan pertaniannya," tuntas Djoko.
Baca juga: Tol Probowangi Paket II Tuntas, Jarak 30 Menit Kini Cuma 10 Menit