Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Dayak Iban: Penjaga Kain Tenun, Penenun Warisan Leluhur

Kompas.com - 11/07/2025, 15:24 WIB
Dok. Ricky Martin / National Geographic Indonesia.
Editor Yussy Maulia

Parapuan.co - Di pelosok Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, di mana sungai-sungai besar mengalir membelah hutan hujan tropis, hidup perempuan-perempuan Dayak Iban yang tangguh. Mereka tidak hanya menjadi ibu dan penjaga keluarga, tetapi juga penenun yang menenun bukan sekadar kain. Mereka menenun sejarah, identitas, dan harapan.

Sejak muda, perempuan Dayak Iban sudah akrab dengan suara kayu pemintal dan aroma dedaunan yang digunakan sebagai pewarna alami. Tenun bagi mereka bukan hanya keahlian teknis, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang menyatu dengan alam. Tiap motif yang tercipta adalah kisah tentang leluhur, penghormatan kepada hutan, serta simbol-simbol kepercayaan yang diwariskan turun-temurun.

Namun di balik keindahan setiap lembar kain, tersimpan cerita panjang tentang keterbatasan. Akses komunikasi yang minim, sulitnya transportasi, keterbatasan pendidikan, dan sempitnya peluang pemasaran menjadi tantangan sehari-hari. Tidak sedikit perempuan yang akhirnya terpaksa meninggalkan kampung halaman demi menjadi tenaga kerja di luar negeri. Ketika mereka pergi, tidak hanya keluarga yang kehilangan sosok penting, tetapi juga budaya menenun perlahan ikut tergerus.

Dok. Ricky Martin / National Geographic Indonesia.

Meskipun demikian, semangat perempuan Dayak Iban tak pernah padam. Dalam kesunyian dusun, mereka terus merawat benang demi benang, menolak tunduk pada modernisasi yang mengancam untuk melupakan. Kain tenun bukan hanya soal ekonomi bagi mereka, tetapi juga kebanggaan, jati diri, dan cara mereka menjaga warisan leluhur agar tidak lenyap ditelan zaman.

Setiap motif lahir dari alam: dari mulai dari dedaunan dan kulit pepohonan. Hasilnya bukan sekadar kain, melainkan sebuah kanvas hidup yang memuat filosofi mendalam. Bagi mereka, menenun adalah doa diam-diam, perlawanan sunyi, dan harapan yang diikat dalam setiap simpul benang.

Dok. Ricky Martin / National Geographic Indonesia

Anak-anak pun perlahan mulai diajak mengenal benang, motif, dan cerita di baliknya. Para ibu berharap agar generasi penerus tidak hanya tahu cara menenun, tetapi juga memahami makna yang menghidupi tradisi. Mereka ingin agar di masa depan, tenun Iban tidak hanya menjadi barang koleksi di kota, tetapi tetap menjadi identitas hidup bagi komunitas mereka sendiri.

Kini, di tengah usaha keras para perempuan ini mempertahankan budaya, mereka mendapatkan dukungan nyata melalui sebuah program pemberdayaan yang membantu membuka akses dan memperluas kesempatan.

Melalui program Aram Bekelala Tenun Iban, yang diinisiasi oleh Yayasan Kawan Lama, para penenun terbantu untuk meningkatkan keterampilan, mengenal teknik pewarnaan alami dengan lebih dalam, serta memahami cara memperkenalkan karya mereka ke pasar yang lebih luas.

Program ini dijalankan dengan kolaborasi berbagai pihak: Cita Tenun Indonesia, desainer Wilsen Willim, Lingkar Temu Kabupaten Lestari, National Geographic Indonesia, dan Majalah Bobo, yang juga mendukung pendidikan budaya bagi anak-anak penenun.

Dok. Ricky Martin / National Geographic Indonesia

Dengan pendampingan ini, para perempuan Dayak Iban semakin percaya bahwa warisan budaya yang mereka jaga akan terus hidup, berkembang, dan menjadi kebanggaan bersama, tak hanya untuk mereka tetapi juga untuk Indonesia dan dunia.


Terkini Lainnya
Pesona Tak Lekang Oleh Waktu, Cara Merancang Interior Rumah Bergaya Klasik
Pesona Tak Lekang Oleh Waktu, Cara Merancang Interior Rumah Bergaya Klasik
PARAPUAN
Agar Keluarga Aman, Penting Para Ibu Tahu Bedanya Kecap Inggris Palsu dan Asli
Agar Keluarga Aman, Penting Para Ibu Tahu Bedanya Kecap Inggris Palsu dan Asli
PARAPUAN
Tidak PD Karena Masalah Bau Badan? Ini Rekomendasi Deodoran Wajib Coba
Tidak PD Karena Masalah Bau Badan? Ini Rekomendasi Deodoran Wajib Coba
PARAPUAN
Identitas dalam Ruang: Pameran Ini Menggali Keunikan Desain Lokal
Identitas dalam Ruang: Pameran Ini Menggali Keunikan Desain Lokal
PARAPUAN
Menjelajah Pesona Sun World, Surga Hiburan Keluarga di Vietnam
Menjelajah Pesona Sun World, Surga Hiburan Keluarga di Vietnam
PARAPUAN
ASUS Vivobook S14 (S3407QA), Laptop AI dengan Performa Cerdas dan Desain Portabel
ASUS Vivobook S14 (S3407QA), Laptop AI dengan Performa Cerdas dan Desain Portabel
PARAPUAN
ASUS Vivobook S14 M3407HA, Laptop Ringan Dengan Fitur AI
ASUS Vivobook S14 M3407HA, Laptop Ringan Dengan Fitur AI
PARAPUAN
Hadir di Tanah Air, KodingUp Siapkan Programmer untuk Bersaing di Pasar Global
Hadir di Tanah Air, KodingUp Siapkan Programmer untuk Bersaing di Pasar Global
PARAPUAN
Rayakan 10 Tahun di Indonesia, Gree Indonesia Ekspansi Bisnis ke Thailand dan Singapura
Rayakan 10 Tahun di Indonesia, Gree Indonesia Ekspansi Bisnis ke Thailand dan Singapura
PARAPUAN
Tempat Penitipan Barang di Bali Ini Tawarkan Layanan dengan Prinsip Sukarela
Tempat Penitipan Barang di Bali Ini Tawarkan Layanan dengan Prinsip Sukarela
PARAPUAN
Transformasi Ara Grace, dari Panggung Disney ke Puncak Perusahaan
Transformasi Ara Grace, dari Panggung Disney ke Puncak Perusahaan
PARAPUAN
Max Desain, Kontraktor Interior yang Wujudkan Ruang Feminin dan Modern untuk Perempuan Masa Kini
Max Desain, Kontraktor Interior yang Wujudkan Ruang Feminin dan Modern untuk Perempuan Masa Kini
PARAPUAN
Cocok untuk Keluarga, Ini Rekomendasi TV yang Aman untuk Kesehatan Mata
Cocok untuk Keluarga, Ini Rekomendasi TV yang Aman untuk Kesehatan Mata
PARAPUAN
Bukan Hanya Kesehatan, Ini Alasan Penyakit Kritis Juga Mengancam Keuangan
Bukan Hanya Kesehatan, Ini Alasan Penyakit Kritis Juga Mengancam Keuangan
PARAPUAN
Dari Indonesia ke Dunia: Strategi Verra Victoria Menembus Pasar Kopi Global
Dari Indonesia ke Dunia: Strategi Verra Victoria Menembus Pasar Kopi Global
PARAPUAN
Ini Alasan Daihatsu Sigra Cocok Jadi Mobil Pilihan Perempuan Aktif (Kompas)
Ini Alasan Daihatsu Sigra Cocok Jadi Mobil Pilihan Perempuan Aktif (Kompas)
PARAPUAN
Septeamberdeka Buka Jalan Menuju IWF 2026, Seru dan Penuh Makna
Septeamberdeka Buka Jalan Menuju IWF 2026, Seru dan Penuh Makna
PARAPUAN
Praktis dan Enak, Ini Cara Mengolah Kornet Sapi yang Mudah Dibuat
Praktis dan Enak, Ini Cara Mengolah Kornet Sapi yang Mudah Dibuat
PARAPUAN
Membongkar Tren Pariwisata 2025: Peran AI dan Kebiasaan Baru Gen Z
Membongkar Tren Pariwisata 2025: Peran AI dan Kebiasaan Baru Gen Z
PARAPUAN
Kasus Penyakit Kritis Meningkat, MSIG Life Edukasi Literasi Finansial Lewat Fortify
Kasus Penyakit Kritis Meningkat, MSIG Life Edukasi Literasi Finansial Lewat Fortify
PARAPUAN
Pengakuan Tertinggi Diberikan kepada Penggerak Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
Pengakuan Tertinggi Diberikan kepada Penggerak Ekosistem Inovasi Berkelanjutan
PARAPUAN
Biaya Kesehatan Bikin Kantong Jebol? Ini Rahasia Biar Tetap Merdeka Finansial!
Biaya Kesehatan Bikin Kantong Jebol? Ini Rahasia Biar Tetap Merdeka Finansial!
PARAPUAN
PMB 2025 Universitas BSI Masuki Gelombang Terakhir, Berikut Panduan Pendaftarannya
PMB 2025 Universitas BSI Masuki Gelombang Terakhir, Berikut Panduan Pendaftarannya
PARAPUAN
Mengenal Aie Natasha, Pemerhati SDM dan Lingkungan yang Dapat Penghargaan Internasional
Mengenal Aie Natasha, Pemerhati SDM dan Lingkungan yang Dapat Penghargaan Internasional
PARAPUAN
Cara Mudah Dapat Bonus dari Program Referral Transfez, Cukup Ajak Teman!
Cara Mudah Dapat Bonus dari Program Referral Transfez, Cukup Ajak Teman!
PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau