Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali Pilkades di Jabar Lewat E-voting, Dedi Mulyadi: Semua Harus Disiapkan Secara Benar

Kompas.com - 23/09/2025, 13:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Pemilihan kepala desa (pilkades) di Jawa Barat akan memasuki era baru. Untuk pertama kalinya, pesta demokrasi tingkat desa ini akan menggunakan sistem digital atau e-voting.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 143/PMD.01/DPMDesa tentang Fasilitasi Pemilihan Kepala Desa Serentak secara Elektronik/Digital.

"SE ini memuat bagaimana persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pilkades digital," ujar Dedi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (22/9/2025) malam.

SE tersebut ditujukan kepada seluruh bupati di Jawa Barat, termasuk Kota Banjar, yang diminta menyiapkan hal-hal teknis mulai dari administrasi, pemutakhiran data pemilih, sosialisasi, hingga pelatihan dan simulasi sebelum hari pencoblosan.

"Semua harus disiapkan secara benar dan tepat karena ini relatif baru di Jawa Barat, bahkan di Indonesia," ucap Dedi.

Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan, suksesnya pilkades digital tidak hanya ditentukan oleh jaringan internet, melainkan juga kesiapan masyarakat dalam menggunakan sistem baru ini.

Baca juga: Dedi Mulyadi Terbitkan SE, Pilkades Jabar Bakal Dilakukan lewat E-voting

"Maka sangat penting meningkatkan pemahaman literasi digital masyarakat di dalam tahapan pra-pilkades," katanya.

Selain itu, SE juga mengatur masa jabatan kepala desa di Jawa Barat yang akan berakhir pada 2026. Jika dalam satu desa hanya ada calon tunggal, pelaksanaannya akan menunggu regulasi lebih lanjut dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Pemda kabupaten di Jawa Barat dan (khusus) Kota Banjar yang telah melaksanakan pilkades serentak agar melaporkan hasilnya kepada gubernur," tutur Dedi.

Anggaran Pilkades Digital Capai Rp2 Miliar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalokasikan dana lebih dari Rp1 miliar untuk mendukung uji coba pilkades digital di 139 desa di Kabupaten Indramayu pada 2026.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jabar, Ade Afriandi, menjelaskan bahwa total kebutuhan mencapai sekitar Rp2 miliar untuk membiayai 1.200 tempat pemungutan suara (TPS).

Baca juga: Pilkades Digital di Indramayu, Pemprov Jabar Siapkan Rp1 Miliar untuk 139 Desa

Namun, dari jumlah tersebut, Pemprov Jabar hanya menanggung Rp1 miliar lebih. Sisanya akan ditopang oleh pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Pemerintah Kabupaten Indramayu.
"Kami alokasikan hanya Rp1 miliar lebih ya. Itu pun hanya di 139 desa ya untuk piloting (uji coba)," ujar Ade, Jumat (12/9/2025).

Dana tersebut dipakai untuk membangun aplikasi, menyiapkan TPS, serta kebutuhan teknis lainnya.

Gunakan Sistem Hybrid

Ade menambahkan, aplikasi e-voting akan dikembangkan oleh pihak ketiga.
"Kalau kita bikin aplikasi sendiri, kan Pilkades ini delapan tahun sekali. Jadi kami gunakan kerja sama. Dengan kerja sama ya tentu itu bisa lebih efisien," jelasnya.

Meski berbasis digital, sistem ini tidak sepenuhnya online. Pemilih tetap diwajibkan hadir di TPS.
"Kunci utamanya adalah data valid. Kami telah mempersiapkan kebutuhan untuk kelola data kependudukan. Setiap hari desa akan memberikan layanan kependudukan, itu akan update," terang Ade.

Halaman:


Terkini Lainnya
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Jawa Tengah
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Jawa Barat
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Jawa Tengah
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Jawa Tengah
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Jawa Barat
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Jawa Timur
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
Sulawesi Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau