Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi AS Chalie Kirk Ditembak Mati, Pemimpin Dunia: Ancaman Demokrasi

Kompas.com - 11/09/2025, 15:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

UTAH, KOMPAS.com - Para pemimpin dunia menyoroti kematian politisi sayap kanan Amerika Serikat (AS), Charlie Kirk, yang tewas ditembak di kampus Utah Valley University, negara bagian Utah, Kamis (11/9/2025).

Mantan anggota kongres Utah, Jason Chaffetz yang hadir dalam acara menceritakan bahwa Krik tewas ditembak ketika duduk di bawah tenda sambil menjawab pertanyaan hadirin tentang penembakan massal.

Namun, tiba-tiba terdengar suara tembakan dan seketika Kirk terkulai dengan luka tembak di leher.

Baca juga: Serangan Israel di Qatar Perintah Netanyahu, Balasan Penembakan di Yerusalem

Presiden AS Donald Trump menunjukkan simpati terhadap sekutu dekatnya dan menyebut kematian Kirk sebagai “martir kebenaran”.

“Ini adalah momen kelam bagi Amerika," kata Trump dalam sebuah video yang diunggah di situs Truth Social miliknya beberapa jam setelah kematian Kirk, seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (11/9/2025).

"Pemerintahan saya akan menemukan setiap orang yang berkontribusi pada kekejaman ini, serta pada kekerasan politik lainnya, termasuk organisasi yang mendanai dan mendukungnya," ujarnya.

Perdana Menteri Kanada Mark Carney yang terkejut atas insiden tersebut mengatakan penembakan itu sebagai ancaman demokrasi.

"Saya terkejut dengan pembunuhan Charlie Kirk. Tidak ada pembenaran untuk kekerasan politik dan setiap tindakannya mengancam demokrasi," ujar Perdana Menteri Kanada Mark Carney di X.

Sependapat dengan Carney, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa setiap orang berhak untuk berpendapat, termasuk mengungkapkan pandangan politik.

Politikus sayap kanan Charlie Kirk berbicara dalam sebuah acara publik di Utah Valley University beberapa menit sebelum ia ditembak di Orem, Utah, pada 10 September 2025. Politikus konservatif AS ini tewas, sementara pelaku masih jadi buron.AMY KING Politikus sayap kanan Charlie Kirk berbicara dalam sebuah acara publik di Utah Valley University beberapa menit sebelum ia ditembak di Orem, Utah, pada 10 September 2025. Politikus konservatif AS ini tewas, sementara pelaku masih jadi buron.

Baca juga: Penembakan di Halte Bus Yerusalem: 5 Warga Israel Tewas, 11 Luka-luka

“Kita semua harus bebas untuk berdebat secara terbuka dan tanpa rasa takut, tidak ada pembenaran untuk kekerasan politik," ungkap Starmer.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyebut penembakan Chalie Kirk sebagai tindakan keji.

"Sebuah pembunuhan keji, luka mendalam bagi demokrasi dan bagi mereka yang percaya pada kebebasan,” ujar Meloni di X.

“Belasungkawa saya kepada keluarganya, orang-orang yang dicintainya, dan komunitas konservatif Amerika," ucapnya.

Adapun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan belasungkawa dengan menyebut Kirk sebagai sahabat.

“Charlie Kirk dibunuh karena menyuarakan kebenaran dan membela kebebasan. Seorang sahabat Israel yang berhati singa, ia melawan kebohongan dan berdiri tegak demi peradaban Yudeo-Kristen," ujar Netanyahu di X.

"Saya berbicara dengannya hanya dua minggu lalu dan mengundangnya ke Israel. Sayangnya, kunjungan itu tidak akan pernah terjadi," tambahnya.

Baca juga: Fakta-fakta Penembakan Staf KBRI Lima di Peru Zetro Leonardo Purba

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau