Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Portugal Akui Palestina Besok, Jumlah Negara Pendukung Bertambah

Kompas.com - 20/09/2025, 20:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber BBC

LISBON, KOMPAS.com – Portugal akan mengakui negara Palestina pada Minggu (21/9/2025) besok, menjadikannya salah satu negara Barat terbaru yang mengubah kebijakan di tengah perang di Jalur Gaza yang belum menunjukkan tanda berakhir.

Kementerian Luar Negeri Portugal menyampaikan pengumuman tersebut menjelang Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pekan depan.

Langkah Portugal akui Palestina itu untuk mengikuti jejak negara Barat lain, termasuk Perancis, Inggris, Kanada, dan Australia yang sedang menyiapkan pengumuman serupa.

Baca juga: Serangan Drone Ukraina Tewaskan 4 Orang di Rusia, Balasan atas Gempuran Moskwa

Israel mengecam rencana tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut pengakuan terhadap Palestina sama saja memberi imbalan atas aksi teror Hamas dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Sekutu utama Israel, Amerika Serikat, mendukung pandangan Netanyahu. Presiden Donald Trump menegaskan ketidaksetujuannya ketika berbicara bersama Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, dalam kunjungan kenegaraan di London pekan ini.

Hingga kini, sekitar tiga perempat dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara. Pada 2012, Palestina juga diberi status negara pengamat non-anggota di PBB.

Di tengah dinamika diplomatik itu, situasi di Gaza masih memburuk. Tank dan pasukan Israel terus bergerak menuju Kota Gaza sebagai bagian dari operasi darat yang telah memaksa ribuan warga mengungsi.

Militer Israel menyatakan operasi tersebut sebagai tanggapan atas serangan Hamas di Israel selatan pada 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.

Baca juga: 580 Drone dan 40 Rudal Rusia Hantam Ukraina, 3 Orang Tewas

Sejak itu, sedikitnya 65.141 orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan setempat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau