KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berencana untuk bertemu dengan seluruh mitra pengelola dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah kembali dari lawatan luar negeri.
Pertemuan tersebut menjadi bagian dari perhatian besar Presiden terhadap pelaksanaan program MBG.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. "Pak Presiden ingin berbicara langsung dan memberikan arahan agar program MBG dapat diimplementasikan dengan baik," ujar Dadan dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (22/9/2025).
Baca juga: Bupati Jeje Tanggung Biaya Pengobatan 96 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat
Pertemuan dijadwalkan setelah Prabowo kembali dari kunjungannya ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB pada 23 September 2025.Â
Dadan menambahkan, pertemuan ini bertujuan untuk memastikan penggunaan dana yang tepat, serta meminimalkan kejadian tak diinginkan, seperti keracunan yang pernah terjadi.
"Pak Presiden sangat ingin memastikan bahwa tidak ada yang salah dalam pelaksanaan program MBG," kata Dadan.
Baca juga: Diduga Makanan Basi, Siswa MAN Salatiga Mual dan Muntah Usai Santap MBG
Salah satu perhatian khusus yang diberikan Presiden Prabowo adalah terkait dengan menu telur dalam program MBG.
Dadan menjelaskan bahwa Presiden ingin memastikan setiap siswa menerima satu butir telur dalam menu makan mereka.
"Presiden tidak ingin telur diolah menjadi telur orak-arik atau dadar, karena itu akan mengurangi jumlah telur yang didapatkan," tegas Dadan.
Presiden Prabowo menilai bahwa penyajian telur yang utuh, seperti telur mata sapi atau telur bulat, akan lebih terjamin jumlahnya dan dapat memastikan setiap anak menerima haknya.
"Telur yang dibulatkan akan jelas terlihat, jadi setiap anak mendapatkan porsi yang sesuai," ujar Dadan mencontohkan.
Baca juga: Wali Kota Solo Minta UMKM Bikin Yayasan jika Ingin Terlibat Program MBG
Presiden Prabowo saat ini berada di Amerika Serikat untuk menghadiri Sidang Umum PBB dan akan melanjutkan lawatan ke Kanada dan Belanda.
Di Kanada, Presiden dijadwalkan menyaksikan penandatanganan perjanjian CEPA antara Indonesia dan Kanada.
Setelah itu, ia akan berkunjung ke Belanda untuk diterima oleh Raja dan Perdana Menteri Belanda. Rencananya, Presiden Prabowo akan kembali ke Indonesia pada 26-27 September 2025.
Baca juga: BGN Jawab Tudingan Dapur MBG Dikuasai Anggota Dewan: Sifatnya Terbuka, Bukan Kami yang Verifikasi
Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari mengungkapkan data terbaru mengenai insiden keracunan yang melibatkan lebih dari 5.000 siswa akibat program MBG.