ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menegaskan pihaknya tidak akan menyerahkan prasasti kuno kepada Israel.
Melansir AFP pada Sabtu (20/9/2025), artefak yang dimaksud adalah Prasasti Siloam, yang ditemukan di Yerusalem pada masa Kekaisaran Ottoman dan kini disimpan di Museum Arkeologi Istanbul.
“Yerusalem adalah kehormatan, martabat, dan kemuliaan seluruh umat manusia dan umat Islam…tapi dia dengan tanpa malu terus mengejar prasasti itu: kami tidak akan memberimu prasasti itu, bahkan tidak sebutir kerikil pun dari Yerusalem,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat (19/9/2025).
Baca juga: Serangan Israel di Qatar Perintah Netanyahu, Balasan Penembakan di Yerusalem
Isu ini kembali mencuat setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkap upayanya pada 1998 untuk membawa pulang artefak tersebut.
Netanyahu menyebut tawaran pertukaran artefak Ottoman kala itu ditolak oleh pemerintah Turkiye yang dipimpin oleh Mesut Yilmaz.
“Saya berkata: kami memiliki ribuan artefak Ottoman di museum kami…Mari kita lakukan pertukaran. Dan dia berkata, tidak, maaf, saya tidak bisa,” kenang Netanyahu.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa penolakan itu dipicu oleh kekhawatiran akan “menimbulkan kemarahan” konstituen Islamis yang dipimpin Erdogan kala itu sebagai wali kota Istanbul.
Ia kemudian mengutip pernyataan Yilmaz.
“Baiklah, kami ada di sini. Ini kota kami. Tuan Erdogan, ini bukan kota Anda, ini kota kami. Dan akan selalu begitu,” kata Netanyahu.
Baca juga: Penembakan di Halte Bus Yerusalem: 5 Warga Israel Tewas, 11 Luka-luka
Ia tampaknya merujuk pada pernyataan Erdogan dalam pidatonya pada 2020 di hadapan para anggota parlemen, ketika ia menggambarkan Yerusalem sebagai “kota kami, sebuah kota dari kami”.
Ada ikatan sejarah Turkiye dengan kota Yerusalem yang berada di bawah kekuasaan Ottoman selama dua abad.
Pernyataan Netanyahu bahwa Yerusalem adalah “kota kami” memicu respons tidak suka dari Erdogan.
Ia menuduh Netanyahu “memuntahkan kebencian” karena Turkiye menolak mengembalikan Prasasti Siloam.
Hubungan Turkiye dan Israel belakangan memburuk akibat perang di Gaza.
Erdogan menegaskan, “Kami sebagai umat Islam tidak akan mundur dari hak kami atas Yerusalem Timur.”