Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan

Kompas.com - 23/09/2025, 15:02 WIB
Sari Hardiyanto

Editor

KOMPAS.com - Program makan bergizi gratis (MBG) yang diluncurkan bertahap oleh Presiden Prabowo Subianto pada Januari 2025 kembali menjadi sorotan.

Hal ini tak lepas dari maraknya kasus keracunan makanan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Setidaknya lebih dari 5.000 siswa tercatat mengalami keracunan.

Jumlah tersebut merupakan data dari Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"(Data) dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data 16 September. Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025," ucap Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari di Istana, Jakarta, dikutip Kompas.com, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Lebih dari 5.000 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Apa Kata Istana?

Kasus MBG di berbagai daerah

Salah satu kasus yang terjadi adalah di Baubau pada 16 September 2025, di mana saat makanan MBG datang terlambat dan disajikan dalam kondisi tidak layak.

Akibatnya, 46 siswa keracunan dan 37 di antaranya harus dirawat.

Keesokan harinya, kasus serupa pun terulang di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Sebanyak 157 siswa keracunan setelah makan ikan cakalang dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan kasus-kasus keracunan lainnya.

Baca juga: Mengapa Program MBG Perlu Dievaluasi dan Dikelola Langsung oleh Sekolah?

Indikator terjadinya keracunan pada program MBG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan di Samarinda Utara sejak Senin, 14 April 2025. Kegiatan ini dimulai usai libur Idul Fitri dan disambut antusias oleh siswa dan pihak sekolah di SDN 004 Samarinda UtaraPandawa Borniat/kompas.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan di Samarinda Utara sejak Senin, 14 April 2025. Kegiatan ini dimulai usai libur Idul Fitri dan disambut antusias oleh siswa dan pihak sekolah di SDN 004 Samarinda Utara

Menurut Qadari, Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus terbanyak keracunan MBG.

Salah satunya di Garut, di mana 194 siswa mengalami gejala mual dan muntah setelah mengonsumsi menu ayam woku dan tempe orek dari dapur lain.

"Puncak kejadian tertinggi pada bulan Agustus 2025 dengan sebaran terbanyak di Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.

Setidaknya ada empat indikator terjadinya keracunan pada program MBG yakni:

  1. Higienitas makanan
  2. Suhu makanan dan ketidaksesuaian pengolahan pangan
  3. Kontaminasi silang dari petugas
  4. Indikasi Sebagian disebabkan alergi pada penerima manfaat

Baca juga: Kasus Keracunan Makanan MBG, Pemerintah Minta Maaf dan Lakukan Evaluasi

Program MBG dan wujud intervensi negara

Sebelumnya, Presiden Prabowo menekankan, program MBG tidak hanya soal makanan, melainkan merupakan wujud nyata intervensi negara dalam membangun generasi sehat dan berkualitas.

Di hadapan seluruh jajaran kabinet pada Senin (5/5/2025), Presiden menyatakan keyakinannya bahwa keberhasilan sesungguhnya program MBG akan terukur di akhir 2025.

Menurutnya, program MBG merupakan investasi bagi anak-anak dan diyakini dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia.

"Saya katakan bahwa kita diberi bantuan, tidak diberi bantuan, diberi penghargaan, tidak diberi penghargaan, kita laksanakan ini karena kita yakin bahwa ini benar dan ini adalah suatu investasi di anak-anak kita," paparnya, dalam keterangan resminya, Senin.

Baca juga: Naik Hampir Dua Kali Lipat, Luhut Sebut Anggaran MBG 2026 Jadi Rp 300 Triliun

Usulan MBG langsung dikelola pihak sekolah

Jumlah siswa keracunan massal usai menyantap paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Senin (22/9/2025), terus bertambah hingga mencapai 63 orang.KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Jumlah siswa keracunan massal usai menyantap paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Senin (22/9/2025), terus bertambah hingga mencapai 63 orang.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini mengusulkan agar program MBG dikelola langsung oleh pihak sekolah.

Menurutnya dengan pengelolaan langsung oleh pihak sekolah menjadikan makanan yang disajikan lebih terjamin higienitas dan keamanannya,serta sesuai selera anak-anak sekolah.

"Mereka sudah paham selera anak-anak sekolahnya," ujarnya, dikutip Kompas.com, Senin (22/9/2025).

Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar MGB dikelola bersama dengan komite sekolah untuk memastikan pengelolaan yang lebih baik.

Dirinya optimistis dengan pengelolaan yang lebih terpusat di sekolah menjadikan kualitas makanan yang disajikan kepada siswa akan lebih terjamin.

Baca juga: Dugaan Penipuan Program Mitra MBG Solo, Ribuan Warga Jadi Korban. Kerugian Capai Rp 107 Juta

Badan Gizi Nasional bentuk tim investigasi

Terpisah, Badan Gizi Nasional (BGN) berencana membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab keracunan yang dialami oleh ratusan siswa setelah mengonsumsi menu MBG.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang pada Minggu (21/9/2025).

"Kami rapat untuk membuat tim investigasi ini. Jadi kami enggak omon-omon," ucapnya kepada Kompas.com, Minggu.

Tim investigas tersebut imbuhnya, akan melibatkan ahli kimia yang akan turun langsung ke lapangan guna menyelidiki penyebab keracunan.

Lebih lanjut, pihaknya juga akan membuat kontak hotline untuk masyarakat yang ingin melaporkan kasus keracunan terkait MBG.

Baca juga: Mengapa Program MBG Perlu Dievaluasi dan Dikelola Langsung oleh Sekolah?

(Sumber: Kompas.com/Adhyasta irgantara, Rahel Narda Chaterine | Editor: Nawir Asryad Akbar, Ardito Ramadhan)

Baca juga: Puluhan Siswa di Garut Alami Dugaan Keracunan Usai Santap MBG

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Suhu di Sekitar Erupsi Gunung Lewotobi Capai 40 Derajat, Status Awas Level IV!
Sulawesi Selatan
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Siswa SMAN 5 Bengkulu Dipindahkan Sementara, Gubernur: Anak-anak Harus Tetap Sekolah
Jawa Barat
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
15 Prompt Gemini AI Foto Viral Berdua dengan Sosok Masa Kecil, Praktis Tinggal Pakai
Kalimantan Timur
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Ribuan Nama Dicoret dari Penerima PKH dan BPNT September 2025, Begini Cara Cek di cekbansos.kemensos.go.id
Lampung
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Jawa Timur
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Jawa Barat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Jawa Barat
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
Banten
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau