Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Kenangan Manis dengan Trump, Kim Jong Un Mau Bicara dengan AS

Kompas.com - 22/09/2025, 08:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengaku masih menyimpan kenangan manis dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, meski perundingan keduanya gagal pada 2019.

Kim mengatakan, dirinya tetap terbuka untuk menggelar kembali dialog dengan Washington karena kenangan tersebut. 

Kim dan Trump pernah bertemu dalam tiga pertemuan tingkat tinggi pada periode pertama Trump memimpin AS, sebagaimana dilansir AFP, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Sambil Pamer Uji Coba Drone, Kim Jong Un Perintahkan AI di Militer Korut

Pertemuan terakhir mereka di Hanoi, Vietnam, pada 2019 berakhir tanpa kesepakatan terkait konsesi yang bisa diberikan Pyongyang.

"Saya masih secara pribadi menyimpan kenangan manis dengan Presiden AS saat ini, Trump," ucap Kim dalam pidatonya di parlemen Korea Utara.

Akan tetapi, dia menegaskan pembicaraan hanya mungkin jika AS menghentikan tuntutan agar Pyongyang menyerahkan senjata nuklirnya.

"Jika AS membuang obsesinya yang delusional dengan denuklirisasi dan, berdasarkan pengakuan atas realitas, sungguh menginginkan koeksistensi damai dengan kami, maka tidak ada alasan kami tidak bisa bertemu," kata Kim diwartakan KCNA.

Baca juga: Kim Jong Un Nyatakan Perkuat Senjata Nuklir, Ada Pengaruh Perang Ukraina

Tolak denuklirisasi

Isu denuklirisasi sejak lama menjadi batu sandungan utama hubungan Washington dan Pyongyang.

Korea Utara berada di bawah sanksi PBB atas program senjata nuklir dan rudalnya.

Kim menegaskan, sanksi tersebut justru memperkuat negaranya. 

"Sanksi hanya membantu kami tumbuh lebih kuat, membangun daya tahan, dan resistensi yang tidak bisa dihancurkan oleh tekanan apa pun," ujarnya.

Dia kembali menegaskan, denuklirisasi tidak akan pernah menjadi pilihan.

Baca juga: Uji Coba Mesin Rudal Balistik Tahap Akhir Korut Diawasi Kim Jong Un

"Dunia sudah tahu apa yang dilakukan AS setelah memaksa sebuah negara menyerahkan senjata nuklirnya. Kami tidak akan pernah menyerahkan senjata nuklir kami," tegas Kim.

Kim juga menutup pintu dialog dengan Korea Selatan. Pernyataan ini disampaikan meski Presiden baru Seoul, Lee Jae-myung, tengah berusaha meredakan ketegangan antar-Korea.

"Kami menegaskan tidak akan berurusan dengan mereka dalam bentuk apa pun," kata Kim.

Beberapa tahun terakhir, Pyongyang mendeklarasikan Seoul sebagai musuh utama. Korea Utara bahkan meledakkan jalur transportasi yang menghubungkan kedua negara.

Baca juga: Ini Dugaan Pakar Kenapa Kim Jong Un Bawa Putrinya ke China

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau