KOMPAS.com - Pernikahan menjadi salah satu hal yang dipikirkan saat kita bertambah usia. Tren menikah di usia yang lebih matang pun mulai terjadi di seluruh dunia.
Mungkin kalian pernah berpikir, di usia pertengahan 20 orangtua kalian sudah menikah bahkan memiliki anak. Namun di usia yang sama, kalian belum menikah.
Entah karena terbebani secara finansial, sibuk menempa karier dan studi, atau sekadar menikmati kesendirian.
Namun kalian tidak sendiri. Rata-rata usia menikah di berbagai negara mengalami perubahan.
Kian hari, manusia mempertimbangkan banyak hal sebelum mengikat janji pernikahan untuk pertama kalinya.
Berdasarkan data World Population Review 2025, rata-rata usia pernikahan pertama di setiap negara bervariasi, mulai yang termuda 18 tahun hingga yang tertua 38 tahun.
Berikut 5 negara dengan rata-rata usia menikah tertua:
Apabila diperhatikan, data di atas juga menunjukkan angka pernikahan pertama perempuan cenderung lebih tua dibandingkan laki-laki.
Sementara, ini 5 negara dengan rata-rata usia menikah termuda:
Usia rata-rata pernikahan pertama di Indonesia tergolong muda, yakni 21 tahun. Dengan usia rata-rata laki-laki 23,2 dan perempuan 25,4 tahun.
Keputusan untuk menikah dipengaruhi oleh beragam alasan. Termasuk norma sosial dan budaya, karier dan pendidikan, kesiapan keluarga, pergeseran demografi, dan sebagainya.
Dengan semakin banyaknya orang yang menikah di usia yang lebih tua, muncul tren pernikahan paruh baya. Misalnya, seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS).
Sebuah studi yang dilakukan oleh Bowling Green State University menunjukkan perubahan angka usia pernikahan pertama di kalangan paruh baya periode 1990 hingga 2019.
Ada peningkatan angka pernikahan pertama di antara warga AS yang berusia 40-59 tahun.
Sejak 1990, tingkat pernikahan pertama di usia paruh baya telah meningkat sebesar 75 persen untuk perempuan dan 45 persen untuk laki-laki.
Jumlah perempuan dan laki-laki yang memasuki pernikahan pertama yang berusia 40-59 tahun meningkat empat kali lipat antara 1990 dan 2019.
Peningkatannya yakni dari 2 persen menjadi 9 persen di kalangan perempuan, dan dari 3 persen menjadi 12 persen di kalangan laki-laki.