MANILA, KOMPAS.com - Ribuan pendukung mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menggelar aksi demonstrasi di berbagai kota di negara tersebut.
Massa menuntut pembebasan dan pemulangan Duterte setelah ia ditangkap Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan kemanusiaan dalam kampanye melawan narkoba. Â
Aksi protes paling besar terlihat di Manila. Lebih dari 2.000 orang hadir dalam doa bersama yang menuntut kepulangan Duterte ke Filipina.
Baca juga: Sidang Perdana Duterte, Pengacara Sebut Eks Presiden Filipina Itu Diculik
Para demonstran, pada Sabtu (15/3/2025), tampak memakai pakaian merah dan hijau sambil mengibarkan spanduk yang menyerukan keadilan, persatuan, dan perdamaian.Â
Sejumlah mantan pejabat pemerintahan Duterte serta beberapa kandidat senator dari kubunya turut hadir.Â
Salah seorang demonstran mengecam tindakan ICC sebagai bentuk penindasan politik, penyalahgunaan kekuasaan, tindakan sewenang-wenang, dan proses hukum yang tidak adil. Â
Ia dan demonstran lain mengatakan bahwa kebijakan keras Duterte dalam memberantas narkoba telah meningkatkan keamanan di negara itu. Â
"Apa yang terjadi saat ini sungguh berlebihan," ujarnya, dikutip dari NHK, Minggu (16/3/2025).Â
Selain di Manila, aksi protes serupa juga berlangsung di 18 lokasi lain di seluruh Filipina.Â
Sebelumnya, pada Kamis (13/3/2025), ratusan pendukung Duterte berkumpul di depan Mahkamah Agung di Manila, menyalakan lilin sebagai simbol harapan agar Duterte dapat kembali ke Filipina. Â
Baca juga: Ini Alasan ICC Menahan Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Belanda
Di malam harinya, doa bersama digelar di depan rumah presiden ke-16 Filipina tersebut di Kota Davao.Â
Tak hanya itu, 100 pendukung Duterte pada Rabu (12/3/2025) juga memadati Kota San Fernando, Pampanga, dengan membawa spanduk bertuliskan Justice for PRRD (President Rodrigo Roa Duterte).Â
Aksi ini kemudian dilanjutkan dengan konvoi kendaraan mengelilingi kota.
Putri Duterte, Veronica, turut menyerukan aksi solidaritas melalui media sosial.Â
"Saya tidak memanggil kalian sebagai pendukungnya, tetapi sebagai sesama orang Filipina. Berdirilah untuk kebenaran, nyalakan lilin, di mana pun kalian berada, di Filipina atau di luar negeri. Mari kita bersatu dalam doa dan mempertahankan hak kita atas kedaulatan ini," tulisnya dalam sebuah unggahan di Instagram, dikutip dari Xinhua, Sabtu (15/3/2025). Â
Saat ini, tim kuasa hukum sedang berupaya mengajukan pembebasan sementara Duterte selama proses peradilan berlangsung.Â
Baca juga: Ditangkap ICC, Duterte Kirim Pesan ke Pendukung
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini