Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pendukung Duterte Demo di Seluruh Filipina, Kecam Tindakan ICC

Kompas.com - 17/03/2025, 19:10 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Ribuan pendukung mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menggelar aksi demonstrasi di berbagai kota di negara tersebut.

Massa menuntut pembebasan dan pemulangan Duterte setelah ia ditangkap Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan kemanusiaan dalam kampanye melawan narkoba.  

Aksi protes paling besar terlihat di Manila. Lebih dari 2.000 orang hadir dalam doa bersama yang menuntut kepulangan Duterte ke Filipina.

Baca juga: Sidang Perdana Duterte, Pengacara Sebut Eks Presiden Filipina Itu Diculik

Para demonstran, pada Sabtu (15/3/2025), tampak memakai pakaian merah dan hijau sambil mengibarkan spanduk yang menyerukan keadilan, persatuan, dan perdamaian. 

Sejumlah mantan pejabat pemerintahan Duterte serta beberapa kandidat senator dari kubunya turut hadir. 

Salah seorang demonstran mengecam tindakan ICC sebagai bentuk penindasan politik, penyalahgunaan kekuasaan, tindakan sewenang-wenang, dan proses hukum yang tidak adil.  

Ia dan demonstran lain mengatakan bahwa kebijakan keras Duterte dalam memberantas narkoba telah meningkatkan keamanan di negara itu.  

"Apa yang terjadi saat ini sungguh berlebihan," ujarnya, dikutip dari NHK, Minggu (16/3/2025). 

Selain di Manila, aksi protes serupa juga berlangsung di 18 lokasi lain di seluruh Filipina. 

Sebelumnya, pada Kamis (13/3/2025), ratusan pendukung Duterte berkumpul di depan Mahkamah Agung di Manila, menyalakan lilin sebagai simbol harapan agar Duterte dapat kembali ke Filipina.  

Baca juga: Ini Alasan ICC Menahan Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Belanda

Di malam harinya, doa bersama digelar di depan rumah presiden ke-16 Filipina tersebut di Kota Davao. 

Tak hanya itu, 100 pendukung Duterte pada Rabu (12/3/2025) juga memadati Kota San Fernando, Pampanga, dengan membawa spanduk bertuliskan Justice for PRRD (President Rodrigo Roa Duterte). 

Aksi ini kemudian dilanjutkan dengan konvoi kendaraan mengelilingi kota.

Putri Duterte, Veronica, turut menyerukan aksi solidaritas melalui media sosial. 

"Saya tidak memanggil kalian sebagai pendukungnya, tetapi sebagai sesama orang Filipina. Berdirilah untuk kebenaran, nyalakan lilin, di mana pun kalian berada, di Filipina atau di luar negeri. Mari kita bersatu dalam doa dan mempertahankan hak kita atas kedaulatan ini," tulisnya dalam sebuah unggahan di Instagram, dikutip dari Xinhua, Sabtu (15/3/2025).  

Saat ini, tim kuasa hukum sedang berupaya mengajukan pembebasan sementara Duterte selama proses peradilan berlangsung. 

Baca juga: Ditangkap ICC, Duterte Kirim Pesan ke Pendukung

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau