Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Pamer Uji Coba Drone, Kim Jong Un Perintahkan AI di Militer Korut

Kompas.com - 19/09/2025, 12:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi langsung uji coba drone serang dan memerintahkan peningkatan pemanfaatan artificial intelligence atau akal imitasi (AI) dalam sistem persenjataan.

Foto yang dirilis kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, memperlihatkan kendaraan udara tak berawak itu lepas landas sebelum menghancurkan target.

KCNA menyebut, hasil uji joba menunjukkan bahwa drone serang seri Kumsong tersebut menunjukkan efektivitas tempur yang sangat baik. 

Baca juga: Kim Jong Un Nyatakan Perkuat Senjata Nuklir, Ada Pengaruh Perang Ukraina

Kim dikabarkan menyampaikan kepuasan besar atas hasil uji coba tersebut, sebagaimana dilansir AFP.

"Drone kini menjadi aset kegiatan militer utama, menjadikannya prioritas penting dalam modernisasi angkatan bersenjata Republik Demokratik Rakyat Korea (nama resmi Korea Utara)," kata Kim sebagaimana diwartakan KCNA.

Dia juga memerintahkan percepatan pengembangan teknologi AI serta memperluas dan memperkuat kapasitas produksi drone.

Hong Min, analis dari Korea Institute for National Unification, menilai bahwa Kim melihat drone sebagai kunci untuk mengamankan status Korea Utara sebagai kekuatan besar.

Baca juga: Uji Coba Mesin Rudal Balistik Tahap Akhir Korut Diawasi Kim Jong Un

Dia menambahkan, drone menimbulkan kekhawatiran baru karena menawarkan ancaman berbiaya rendah dengan efisiensi tinggi. 

"Kemampuannya meliputi eksekusi misi secara otonom, akurasi dan daya hancur yang lebih baik, potensi produksi massal, serta fleksibilitas taktis," kata Hong.

Korea Utara pertama kali memamerkan drone serang pada tahun lalu. 

Sejumlah pakar menilai, kemampuan baru tersebut kemungkinan terkait dengan aliansi yang berkembang dengan Rusia.

Baca juga: Ini Dugaan Pakar Kenapa Kim Jong Un Bawa Putrinya ke China

Belajar dari Perang Ukraina

Sejumlah analis menyebut, pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia memberikan pengalaman tempur modern, termasuk penggunaan drone di medan perang.

Menurut Lim Eul-chul dari Universitas Kyungnam, teknologi AI memungkinkan drone Korea Utara tetap beroperasi meski sinyal GPS atau komunikasi terganggu. 

"Drone dapat mengandalkan algoritma yang telah dilatih sebelumnya," ujarnya.

Korea Utara sendiri pernah menguji serangan pengacauan sinyal GPS terhadap aset Korea Selatan, yang berdampak pada sejumlah kapal dan puluhan pesawat sipil.

"Dorongan penggunaan AI semakin kuat sejak 2024, seiring transfer teknologi dari Rusia dan pelajaran yang dipetik dari perang di Ukraina," tambah Lim.

Baca juga: Misi Rahasia AS Sadap Kim Jong Un Gagal, Malah Tewaskan Warga Korut

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau