Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Aliansi Jurnalis Independen, Lahir untuk Melawan Represi terhadap Media

Kompas.com - 08/08/2025, 10:01 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) telah memasuki usia yang ke-31 pada 7 Agustus 2025. AJI muncul di era Orde Baru sebagai bentuk perlawanan komunitas pers Indonesia terhadap kesewenang-wenangan rezim Soeharto.

Dikutip dari buku Semangat Sirnagalih (2014), AJI lahir pada 1994 usai tiga media nasional yakni Detik, Editor, dan Tempo dibredel pemerintah karena pemberitaan yang kritis. 

Tempo yang sebelumnya pernah dibredel pada 1982, kembali mengalami pemberedelan usai memberitakan soal kasus dugaan korupsi pembelian kapal perang eks Jerman Timur.

Tindakan represif yang dilakukan pemerintah terhadap media kemudian memunculkan aksi solidaritas dan perlawanan dari sejumlah kalangan. Pada 7 Agustus 1994, sekitar 100 jurnalis dan kolumnis berkumpul di Sirnagalih, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Di sana mereka menandatangani deklarasi yang mengecam pengekangan pers, menolak wadah tunggal untuk jurnalis, serta mengumumkan berdirinya AJI.

Ada 58 orang yang menandatangani Deklarasi Sirnagalih. Terdapat nama jurnalis yang dikenal publik seperti Goenawan Mohamad, Toriq Hadad, Aristides Katoppo, Bambang Harymurti, Ahmad Taufik, dan Andreas Harsono.

Selain jurnalis, terdapat juga nama aktivis seperti Arief Budiman, Eros Djarot, serta Saifullah Yusuf.

Kemunculan pertama kali AJI di depan publik terjadi saat peluncuran buku berjudul Bredel 1994 pada 16 September 1994.

Buku itu berisi kumpulan tulisan para pakar, aktivis, dan jurnalis terkait pembredelan Tempo, Detik, dan Editor pada 1994.

Peluncuran buku dilakukan bersamaan dengan seminar soal kondisi pers Indonesia pasca-pembredelan yang diselenggarakan AJI dan Jakarta Foreign Correspondent Club (JFCC).

Sejak saat itu AJI getol melawan kesewenang-wenangan pemerintah. Sejumlah demonstrasi dilakukan oleh AJI untuk mengecam tindakan represif pemerintah terhadap media.

Mereka juga menerbitkan majalah Suara Independen.

Selain menggelar acara di dalam negeri,  AJI juga mulai memperluas jaringan internasionl dengan mengajukan diri sebagai anggota International Federation of Journalists (IFJ). IFJ merupakan organisasi global yang mewakili serikat pekerja jurnalis.

Dikutip dari laman Aji.or.id, karena sikap kritisnya pada masa Orde Baru, AJI masuk dalam daftar organisasi terlarang.

Untuk menghindari tekanan aparat keamanan, sistem manajemen dan pengorganisasian AJI saat itu diselenggarakan secara tertutup. 

Halaman:


Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau