Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB: Butuh Gencatan Senjata untuk Akhiri Pembantaian di Gaza

Kompas.com - 21/09/2025, 08:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Antara

GAZA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan dukungannya terhadap solusi dua negara untuk Israel-Palestina, dan mendesak langkah-langkah penanganan krisis kemanusiaan segera di Gaza.

"Pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza harus berakhir. Kami membutuhkan gencatan senjata segera", kata Sekjen PBB itu, dikutip dari Antara.

Guterres menyampaikannya saat pertemuan dengan Wakil Sekretaris Jenderal untuk Komunikasi Global, Melissa Fleming, pada Jumat (19/9/2025) malam.

Baca juga: Hamas Rilis Foto 47 Sandera Israel, Tuding Netanyahu Biang Keroknya

Guterres menegaskan, "Perdamaian dan keamanan akan menjadi fokus utama diskusi pada pertemuan tingkat tinggi PBB pekan depan," menyoroti krisis global seperti perang, perubahan iklim, kesenjangan serta risiko teknologi.

Menjelang pekan pertemuan tingkat tinggi Sidang Umum PBB, sekjen meminta para pemimpin dunia untuk mengubah arah dan meningkatkan kerja sama guna mengatasi tantangan bersama.

"Ada perasaan impunitas, dengan masing-masing pihak yakin bahwa mereka dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan," katanya.

Baca juga:

Ia turut menekankan bahwa PBB, melalui berbagai kanal, berupaya untuk memobilisasi kerja sama internasional untuk mengatasi rangkaian krisis ini.

Selanjutnya, Guterres mencatat bahwa penderitaan yang terjadi di Gaza telah mencapai tingkat yang tidak dapat dideskripsikan, dengan kelaparan dan tidak beroperasinya layanan kesehatan.

Sekjen PBB menambahkan bahwa skala kehancuran dan korban jiwa di Gaza menjadi yang terburuk sejak dirinya menjabat.

Baca juga: Perang di Gaza Membara, Artis Barat Ramai-ramai Serukan Boikot Israel

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Terkini Lainnya
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau