Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Israel di Doha, Arab Saudi Tegaskan Solidaritas untuk Qatar

Kompas.com - 09/09/2025, 22:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN, AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Selasa (9/9/2025) mengecam serangan Israel terhadap Hamas di Doha, Qatar.

Dalam pembicaraan telepon dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Salman menyebut serangan itu sebagai “tindakan kriminal”, sebagaimana yang dilansir dari AFP pada Selasa (9/9/2025).

“Yang Mulia Putra Mahkota menegaskan solidaritas penuh Kerajaan dengan…Qatar dan kecaman atas serangan terang-terangan Israel terhadap Negara Qatar, yang merupakan tindakan kriminal dan pelanggaran mencolok terhadap hukum serta norma internasional,” bunyi pernyataan yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency.

Baca juga: Qatar Desak Hamas Terima Proposal AS demi Gencatan Senjata Palestina-Israel

Dentuman ledakan terdengar di Doha, Ibu Kota Qatar pada Selasa, ketika Hamas melakukan pertemuan dengan pemerintah di sana.

Serangan ini tampaknya menjadi kali pertama Israel melancarkan operasi militer di wilayah Qatar.

Doha selama bertahun-tahun dikenal sebagai markas para pemimpin Hamas di luar negeri.

Tak lama setelah ledakan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan resmi.

IDF menyampaikan, mereka telah menargetkan pimpinan senior Hamas melalui serangan presisi dalam operasi bersama dengan badan kontraintelijen Shin Bet.

Asap membubung dari serangan Israel yang menargetkan pemimpin Hamas di Doha, Qatar, Selasa (9/9/2025).X @EyeonPalestine Asap membubung dari serangan Israel yang menargetkan pemimpin Hamas di Doha, Qatar, Selasa (9/9/2025).

Baca juga: Serangan Israel di Qatar Langgar Aturan Internasional

Pemerintah Qatar tak tinggal diam. Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Majed Al Ansari, pemerintah Qatar mengecam keras serangan militer Israel di wilayah negara ini.

"Negara Qatar mengecam keras serangan pengecut dan kriminal ini, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan norma internasional," kata Al Ansari dalam pernyataan di platform X, dikutip dari kantor berita AFP.

Ia menegaskan bahwa Qatar tidak akan tinggal diam terhadap tindakan Israel yang dinilainya sembrono dan tidak bertanggung jawab.

Pernyataan Qatar muncul setelah laporan CNN yang mengutip dua sumber Israel bahwa serangan pada Selasa menargetkan para pemimpin Hamas di Doha, termasuk kepala negosiator Hamas, Khalil Al Hayya.

Salah satu sumber yang merupakan pejabat senior Israel menyebutkan, “Kami sedang menunggu hasil serangan.”

Baca juga: Qatar Akan Bertindak Usai Israel Serang Pemimpin Hamas di Doha

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau