WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Tersangka pembunuhan Charlie Kirk, Tyler Robinson, dituntut hukuman mati oleh jaksa dalam sidang pengadilan pada Selasa (16/9/2025).
Kirk, sekutu dekat Presiden Donald Trump sekaligus pendiri kelompok aktivisme mahasiswa Turning Point USA, ditembak mati pekan lalu saat sebuah acara di kampus universitas di Utah, Kamis (11/9/2025).
Kematian pria berusia 31 tahun itu memicu gelombang duka di kalangan politisi sayap kanan, dan ancaman balasan.
Baca juga: Pesan Ini Diduga Bocoran Tyler Robinson untuk Bunuh Charlie Kirk, Apa Isinya?
Polis kemudian menetapkan Tyler Robinson, 22 tahun, sebagai tersangka pembunuhan Charlie Kirk.
Ia diduga menembak dari atap gedung hingga peluru mengenai leher Kirk.
Perburuan terhadap Robinson berlangsung 33 jam sebelum akhirnya ia menyerahkan diri setelah dibujuk orang tuanya yang melihat foto anak mereka dipublikasikan polisi.
Pada Selasa (16/9/2025), Robinson hadir di sidang pengadilan mengenakan rompi pencegahan bunuh diri yang biasa dipakai tahanan kasus profil tinggi, sebagaimana yang dilansir dari AFP pada Rabu (17/9/2025).
Ia hanya menyebutkan namanya saat sidang pembacaan dakwaan oleh Hakim Distrik Tony Graf.
Ada tujuh dakwaan yang dijatuhkan, dengan tuduhan paling berat berupa pembunuhan berencana dengan pemberatan.
Dakwaan lain mencakup upaya menghalangi proses hukum serta intimidasi saksi karena Robinson diduga memerintahkan teman sekamarnya untuk tetap diam.
Baca juga: Polisi Lepas 2 Tersangka Penembak Charlie Kirk, Kenapa?
Jaksa Wilayah Utah County, Jeff Gray, menegaskan bahwa pihaknya akan menuntut hukuman mati terhadap Robinson.
“Saya mengajukan pemberitahuan niat untuk menuntut hukuman mati,” ujar Gray dalam konferensi pers.
“Keputusan ini dibuat berdasarkan bukti yang tersedia, keadaan, dan sifat kejahatan ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gray juga membeberkan isi pesan teks Robinson kepada teman sekamarnya pada hari penembakan.
“Aku punya kesempatan untuk menyingkirkan Charlie Kirk dan aku akan melakukannya,” tulis Robinson dalam catatan yang ditinggalkan di bawah keyboard.
Dalam percakapan lebih lanjut, Robinson menulis, “‘Aku sudah cukup benci dengannya. Beberapa kebencian tidak bisa diselesaikan dengan negosiasi’.”
Ia kemudian meminta teman sekamarnya untuk menghapus pesan tersebut.
Baca juga: Tetangga Ungkap Kehidupan Tyler Robinson, Pembunuh Charlie Kirk
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini