KOMPAS.com - Bantuan dana mengatasnamakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kementerian Agama, banyak beredar di media sosial setahun belakangan.
Menanggapi fenomena tersebut, Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung mengimbau kepada masyarakat mewaspadai informasi bohong atau hoaks yang beredar di media sosial.
Lembaga keagamaan, khususnya gereja, diminta untuk tidak terjebak dalam praktik penipuan bantuan dana mengatasnamakan pemerintah maupun lembaga asing.
Modus penipuan tersebut biasanya memungut biaya atau syarat tertentu yang diklaim sebagai proses pencarian bantuan dana bagi gereja.
“Bantuan resmi yang berkaitan dengan gereja atau lembaga keagamaan hanya disampaikan melalui kanal resmi Ditjen Bimas Kristen," kata Jeane dikutip dari situs web Kemenag, Rabu (17/9/2025).
"Kami meminta masyarakat berhati-hati, melakukan verifikasi, dan tidak menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya,” lanjutnya.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sebaran hoaks bantuan dana mengatasnamakan Ditjen Bimas Kristen Kemenag.
Termasuk penipuan dengan modus penyaluran bantuan dari pemerintah Australia. Penelusuran faktanya dapat dibaca di sini, di sini, dan di sini.
Ada pula klaim yang menyebutkan, Bimas Kristen menawarkan bantuan dana kepada Timor Leste.
Upaya penipuan juga memanfaatkan kecanggihan artificial intelligence (AI) untuk merekayasa pernyataan Jeane.
Pengumuman bantuan dana dengan memanipulasi video Ditjen Bimas Kristen, telah ditelusuri Kompas.com di sini.
Faktanya, bantuan dana dari Dirjen Bimas Kristen Kemenag selalu disalurkan dan diinformasikan melalui saluran resmi dan tidak dipungut biaya apa pun.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini