KOMPAS.com – Kisah inspiratif datang dari M Wiji Purnomo (38), pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Pria kelahiran Kediri ini kini mantap menjadikan emas batangan sebagai tabungan masa depan.
Pilihan Purnomo jatuh pada Logam Mulia (LM) Antam di Pegadaian.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 23 September 2025 Melonjak Rp41.000 Per Gram di Logam Mulia
Keputusan ini ia ambil bukan hanya karena keamanan investasi, melainkan juga terinspirasi dari cerita sederhana seorang generasi Z yang bisa menabung emas dari hasil berjualan scrunchie atau ikat rambut.
“Harga jual perhiasan itu kan potongannya banyak. Terus saya baca-baca ketemulah LM,” ujar Purnomo kepada Kompas.com, Senin (22/9/2025).
Purnomo mulai mengenal emas setelah menikah pada 2016. Awalnya ia membeli perhiasan sebagai simpanan jangka panjang.
Namun, setelah menyadari potongan harga jual kembali perhiasan terlalu besar, ia beralih ke emas batangan.
Ia sempat membeli LM di toko perhiasan, tapi sering kehabisan stok. Akhirnya, Pegadaian menjadi pilihannya.
Selain lebih mudah, Pegadaian juga menyediakan berbagai skema pembelian dan tabungan emas.
“Dulu awal-awal pernah ke Pegadaian Kediri pas jual Antam. Tapi akhir-akhir ini pindah ke Pegadaian (UPC) Kertosono,” terangnya.
Motivasi terbesarnya datang dari kisah seorang siswi SMA yang mampu menabung emas di Pegadaian dengan modal berjualan scrunchie.
Cerita itu ia dengar dari ibu-ibu penerima PKH saat pertemuan kelompok.
“Tapi dia memperlakukan tabungannya itu sebagaimana ‘teman’. Artinya kalau dia butuh, dia ‘pinjam’ dulu yang nantinya akan dikembalikan lagi. Jadi dia tidak pernah berutang kepada siapa pun selain kepada tabungannya sendiri,” cerita Purnomo.
Bahkan, siswi tersebut juga meminjamkan tabungan emasnya kepada sang ibu yang sedang terdesak kebutuhan. Namun tetap dengan syarat harus dikembalikan.
Bagi Purnomo, cerita sederhana itu menjadi tamparan semangat.