WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampak duduk berdampingan dengan miliarder Elon Musk dalam acara peringatan untuk tokoh sayap kanan Charlie Kirk pada Minggu (21/9/2025).
Momen itu menjadi sorotan karena keduanya sempat berselisih. Dalam acara yang digelar di sebuah stadion di Glendale, Arizona, Trump dan Musk terlihat berbincang dengan akrab di tengah puluhan ribu orang yang hadir untuk memberikan penghormatan kepada Kirk.
Kirk ditembak mati pada 10 September di sebuah kampus universitas di Utah. Video Trump dan Musk berjabat tangan kemudian dibagikan akun resmi Gedung Putih melalui platform media sosial X, yang dimiliki Musk.
Baca juga: Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa Menuju AS, Siap Berpidato di Sidang Umum PBB
Musk sebelumnya pernah menjadi salah satu penasihat kepercayaan Trump. Ia memimpin "Departemen Efisiensi Pemerintah" (DOGE) Partai Republik, lembaga kontroversial yang saat itu gencar mengkritik pegawai dan instansi federal.
Selain itu, Musk juga diketahui menyumbangkan lebih dari 270 juta dollar AS (sekitar Rp 4,4 triliun) untuk kampanye presiden AS tersebut, sebagaimana diberitakan AFP pada Senin (22/9/2025).
Ia bahkan ikut menjelajahi sejumlah negara bagian penting dalam medan pertempuran politik Partai Republik.
Setelah pemilu, Musk mengawasi peluncuran DOGE yang menghapus ribuan pekerjaan di birokrasi federal.
Langkah itu disebut sebagai upaya menekan pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan anggaran negara.
Meski demikian, hubungan keduanya memburuk setelah berselisih mengenai RUU pajak dan belanja pemerintah yang diusung Gedung Putih. Musk menyebut kebijakan tersebut "sangat gila dan merusak".
Tak lama kemudian, Musk bahkan mengumumkan pembentukan partai baru bernama "America First". Namun, hingga kini rencana itu belum banyak menunjukkan perkembangan.
Baca juga: Apa Arti Pengakuan Negara Palestina, Simbolis atau Nyata di Lapangan?
Melalui akun X miliknya, Musk juga membagikan foto dirinya bersama Trump di acara peringatan itu dengan keterangan singkat: "Untuk Charlie".
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini