Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Kesal 97 Persen Berita Dirinya di AS Buruk, Sebut Itu Ilegal

Kompas.com - 21/09/2025, 10:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (19/9/2025) melontarkan kecaman tajam terhadap media massa di negaranya, menyebut liputan negatif terhadap dirinya sebagai sesuatu yang “ilegal.”

Pernyataan tersebut disampaikan Trump di hadapan wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih, memicu perdebatan nasional tentang kebebasan berbicara dan peran pemerintah dalam mengawasi media.

“Mereka akan mengambil berita yang bagus dan mereka akan membuatnya buruk. Begini, saya pikir itu benar-benar ilegal, secara pribadi,” ujar Trump, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Trump Ingin Kuasai Lagi Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan Menolak

Adapun Trump tahun ini mengajukan beberapa gugatan hukum terhadap media-media besar AS.

Presiden berusia 79 tahun itu dikenal kerap mengamati tayangan televisi. Ia menuding 97 persen liputan tentang dirinya dan pemerintahannya bersifat negatif, khususnya dari jaringan televisi nasional.

Sasaran kritik Trump kali ini mengarah pada keputusan jaringan ABC yang menangguhkan acara televisi komedian Jimmy Kimmel tanpa batas waktu, menyusul pernyataan kontroversial sang pembawa acara mengenai aktivis konservatif Charlie Kirk.

Penangguhan acara tersebut terjadi setelah Brendan Carr, Ketua Komisi Komunikasi Federal (FCC), mengecam pernyataan Kimmel dan mengancam akan memberikan sanksi terhadap penyiar yang menayangkannya.

Trump kemudian memuji Carr sebagai patriot Amerika yang luar biasa dan berani.

Baca juga: Perketat Imigrasi, Trump Akan Kenai Biaya Visa H-1B Rp 1,6 Miliar

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggugat The Wall Street Journal (WSJ) dan perusahaan induknya, News Corp, senilai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp163 triliun (asumsi kurs Rp 16.314 per dollar AS).AFP/CARLOS BARRIA Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggugat The Wall Street Journal (WSJ) dan perusahaan induknya, News Corp, senilai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp163 triliun (asumsi kurs Rp 16.314 per dollar AS).
Namun, langkah Carr menuai kontroversi luas, bahkan di kalangan Partai Republik. Senator Texas, Ted Cruz, menyatakan keprihatinannya atas potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah untuk menentukan jenis pidato yang diperbolehkan.

“Saya harus bilang itu persis seperti film Goodfellas,” ujar Cruz, merujuk pada film gangster karya Martin Scorsese.

“Itu persis seperti seorang mafia yang datang ke bar dan berkata, ‘Bar yang bagus di sini. Sayang sekali jika terjadi sesuatu padanya.’”

Di tengah eskalasi perdebatan ini, Trump justru menghadapi kemunduran dalam upaya hukum pribadinya terhadap media.

Hakim federal pekan ini menolak gugatan pencemaran nama baik senilai 15 miliar dollar AS (Rp 248,24 triliun) yang diajukan Trump terhadap The New York Times, dan menyebut gugatan itu tidak berdasar.

Baca juga: Antifa Dilabeli Teroris oleh Trump, Organisasi Apa Itu?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau