WASHINGTON D.C., KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlibat adu argumen dengan seorang gubernur dari Partai Demokrat pada Jumat (21/2/2025), terkait aturannya yang melarang atlet transgender bertanding di tim olahraga wanita. Â
Dikutip dari AFP, Sabtu (22/2/2025), Trump memberikan pernyataan, yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi, di hadapan para gubernur di Gedung Putih soal larangan tersebut.
"Dua minggu lalu saya menandatangani perintah eksekutif yang melarang pria bermain di olahraga wanita. Banyak anggota Partai Demokrat yang menentang saya dalam hal ini. Saya harap kalian terus menentangnya, karena kalian tidak akan pernah menang dalam pemilihan berikutnya," katanya. Â
Baca juga: Parlemen AS Setujui Larangan Atlet Transgender Berlaga
Larangan ini, menurutnya, bertujuan untuk melindungi wanita. Trump juga tak segan akan mencabut pendanaan federal bagi gubernur yang tak mematuhi aturan.
Namun, Janet Mills, gubernur negara bagian Maine, AS, enggan mengikuti perintah eksekutif Presiden ke-47 AS tersebut dan akan membawa masalah ini ke meja hijau.
"Sampai jumpa di pengadilan," balas Mills. Â
"Baiklah, sampai jumpa di pengadilan. Saya menantikan itu. Itu seharusnya menjadi kasus yang mudah, dan nikmatilah hidup Anda setelah menjadi gubernur, karena saya rasa Anda tidak akan lagi terlibat dalam politik selanjutnya," sahut Trump dengan nada marah. Â
Aturan ini memungkinkan badan-badan pemerintah AS untuk menolak pendanaan bagi sekolah yang mengizinkan atlet transgender bertanding di tim wanita. Â
Baca juga: Indiana dan Idaho Teken UU Batasi Akses Kesehatan Transgender
Beberapa pejabat di Maine menyatakan bahwa mereka akan tetap menerapkan kebijakan yang memungkinkan siswa transgender memilih tim yang ingin mereka ikuti, merujuk pada Undang-Undang Hak Asasi Manusia Maine.
Mills dan jaksa agung negara bagian tersebut berjanji akan menentang upaya apa pun untuk mencabut dana federal bagi negara bagian itu.
Sejak kembali berkuasa, Trump telah menolak segala bentuk pengakuan terhadap keberagaman gender, menyerang kaum transgender, dan layanan kesehatan afirmatif gender bagi anak di bawah umur.
Pria berusia 78 tahun tersebut juga mengatakan, akan mendorong Komite Olimpiade Internasional untuk mengubah aturan terkait atlet transgender sebelum Olimpiade Los Angeles 2028.
Baca juga: Badan Atletik Dunia Larang Wanita Transgender Ikut Kompetisi Olahraga
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini