Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Larang Atlet Transgender Masuk Tim Olahraga Wanita, Demokrat Beri Kecaman

Kompas.com - 22/02/2025, 11:37 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON D.C., KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlibat adu argumen dengan seorang gubernur dari Partai Demokrat pada Jumat (21/2/2025), terkait aturannya yang melarang atlet transgender bertanding di tim olahraga wanita.  

Dikutip dari AFP, Sabtu (22/2/2025), Trump memberikan pernyataan, yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi, di hadapan para gubernur di Gedung Putih soal larangan tersebut.

"Dua minggu lalu saya menandatangani perintah eksekutif yang melarang pria bermain di olahraga wanita. Banyak anggota Partai Demokrat yang menentang saya dalam hal ini. Saya harap kalian terus menentangnya, karena kalian tidak akan pernah menang dalam pemilihan berikutnya," katanya.  

Baca juga: Parlemen AS Setujui Larangan Atlet Transgender Berlaga

Larangan ini, menurutnya, bertujuan untuk melindungi wanita. Trump juga tak segan akan mencabut pendanaan federal bagi gubernur yang tak mematuhi aturan.

Namun, Janet Mills, gubernur negara bagian Maine, AS, enggan mengikuti perintah eksekutif Presiden ke-47 AS tersebut dan akan membawa masalah ini ke meja hijau.

"Sampai jumpa di pengadilan," balas Mills.  

"Baiklah, sampai jumpa di pengadilan. Saya menantikan itu. Itu seharusnya menjadi kasus yang mudah, dan nikmatilah hidup Anda setelah menjadi gubernur, karena saya rasa Anda tidak akan lagi terlibat dalam politik selanjutnya," sahut Trump dengan nada marah.  

Aturan ini memungkinkan badan-badan pemerintah AS untuk menolak pendanaan bagi sekolah yang mengizinkan atlet transgender bertanding di tim wanita.  

Baca juga: Indiana dan Idaho Teken UU Batasi Akses Kesehatan Transgender

Beberapa pejabat di Maine menyatakan bahwa mereka akan tetap menerapkan kebijakan yang memungkinkan siswa transgender memilih tim yang ingin mereka ikuti, merujuk pada Undang-Undang Hak Asasi Manusia Maine.

Mills dan jaksa agung negara bagian tersebut berjanji akan menentang upaya apa pun untuk mencabut dana federal bagi negara bagian itu.

Sejak kembali berkuasa, Trump telah menolak segala bentuk pengakuan terhadap keberagaman gender, menyerang kaum transgender, dan layanan kesehatan afirmatif gender bagi anak di bawah umur.

Pria berusia 78 tahun tersebut juga mengatakan, akan mendorong Komite Olimpiade Internasional untuk mengubah aturan terkait atlet transgender sebelum Olimpiade Los Angeles 2028.

Baca juga: Badan Atletik Dunia Larang Wanita Transgender Ikut Kompetisi Olahraga

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau