Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Tradisi Piring Terbang, Penyajian Makanan di Pernikahan Warga Klaten dan Solo

Kompas.com - 20/09/2025, 18:30 WIB
Mufit Apriliani

Penulis

KOMPAS.com - Setiap daerah memiliki tradisi tersendiri dalam pelaksanaan pernikahan, mulai dari tata cara hingga penyajian makanannya. Salah satu daerah yang memiliki penyajian makanan unik yaitu wilayah Klaten, Solo, dan sekitarnya yang dinamakan “piring terbang”.

Pada pelaksanaan tradisi “piring terbang” ini, para tamu cukup duduk di kursi yang disediakan, lalu makanan dan minuman akan diantar oleh pramusaji atau yang disebut dengan “sinoman”.

Tak hanya satu macam, para tamu bahkan akan mendapatkan empat hingga lima jenis, mulai dari minuman, makanan ringan, makanan utama, sampai yang terakhir minuman atau makanan penutup.

Menariknya, penyajian hidangan juga memiliki waktu yang disesuaikan dengan berlangsungnya acara pernikahan dalam adat Jawa.

Namun tahukah kamu bagaimana asal-usul tradisi piring terbang dan apa saja jenis makanan yang disajikan kepata para tamu? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.

Baca juga: Tradisi Bubur Samin Khas Banjar di Masjid Darussalam Kota Solo, Sudah Ada Sejak 1986

Baca juga: Apa Itu Yu Sheng, Tradisi Bersantap Unik pada Perayaan Imlek?

Para pramusaji atau sinoman yang bersiap membagikan hidangan kepada para tamu undangan dengan konsep piring terbang.Dok. Bian Catering Para pramusaji atau sinoman yang bersiap membagikan hidangan kepada para tamu undangan dengan konsep piring terbang.

Sejarah tradisi piring terbang

Tradisi piring terbang rupanya telah ada sejak era kerajaan Mataram, namun pada saat itu penyajian makan ini disebut dengan “ladosan.

Budayawan dan Ahli Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS), Tunjung Wahadi Sutirto menjelaskan bahwa tradisi ini menggambarkan penyajian hidangan satu per satu kepada para tamu, mirip seperti yang dilakukan untuk para raja di keraton.

Kemudian, sekitar tahun 1980-an, istilah ladosan berangsur hilang dan tergantikan dengan nama “piring terbang”.

“Seiring dengan berkembangnya waktu, terutama menjamurnya usaha catering di kota Solo tahun 1980-an, cara ladosan itu diistilahkan dengan nama baru yaitu "piring terbang”,” jelas Tunjung Wahadi Surirto kepada KOMPAS.com, Sabtu (20/9/2025).

Baca juga: Rayakan Keanekaragaman Tradisi, Kolaborasi Fine Tastes Hadir dengan Perpaduan Rempah Lokal dan Gaya Modern

Baca juga: Makan Anggur di Bawah Meja, Tradisi Malam Tahun Baru untuk Jomblo 

Memiliki makna penting

Bukan sekadar tradisi, piring terbang memiliki makna yang penting dalam budaya pernikahan di wilayah Solo.

Yaitu untuk menghormati para tamu yang telah berkenan hadir dalam acara serta ekspresi kesantunan dari tuan rumah kepada tamu.

“Dengan cara piring terbang, para tamu akan merasa nyaman dengan tetap duduk di tempat dan menyantap hidangan yang disajikan,” tambah Tunjung Wahadi Sutirto.

Baca juga: 4 Cara Cicip Kopi ala Starbucks, Tradisi Barista Sebelum Minum Kopi

Baca juga: Kue Apem, Simbol Maaf yang Jadi Tradisi Jelang Ramadhan

Susunan makanan piring terbang

Contoh rangkaian menu yang dihidangkan dengan konsep piring terbang yang terdapat di acara pernikahan warga Klaten dan Solo.Dok. Bian Catering Contoh rangkaian menu yang dihidangkan dengan konsep piring terbang yang terdapat di acara pernikahan warga Klaten dan Solo.
Tak hanya menyajikan makanan kepada tamu, namun terdapat jenis makanan serta waktu penyajian yang harus diperhatikan.

Teh

Teh, umumnya telah tersaji di setiap meja para tamu lengkap dengan rasa yang manis. Selain teh juga disajikan air putih.

Snack

Makanan ringan yang terdiri dari kudapan manis dan gurih ini akan disajikan setelah doa pernikahan. Variasinya ada bermacam-macam, sesuai selera pemilik acara.

Halaman:


Terkini Lainnya
5 Tips Masak Ikan Goreng ala Chef Firhan, Jangan Bilas Bumbu Marinasi
5 Tips Masak Ikan Goreng ala Chef Firhan, Jangan Bilas Bumbu Marinasi
Tips Kuliner
Cara Mudah Bikin Awug Singkong Parut, Simpel Pakai 5 Bahan Saja!
Cara Mudah Bikin Awug Singkong Parut, Simpel Pakai 5 Bahan Saja!
Resep
Tips Pilih Ikan Segar ala Inul Daratista, Lihat Tiga Bagian Ini
Tips Pilih Ikan Segar ala Inul Daratista, Lihat Tiga Bagian Ini
Tips Kuliner
Seblak Tulang Sultan Teteh Sri, Hidden Gem di Dalam Gang Dipatiukur
Seblak Tulang Sultan Teteh Sri, Hidden Gem di Dalam Gang Dipatiukur
Tempat Makan
Teknik Membuat Adonan Martabak Manis Teflon Agar Empuk dan Bersarang, Pakai Cara Ini!
Teknik Membuat Adonan Martabak Manis Teflon Agar Empuk dan Bersarang, Pakai Cara Ini!
Resep
Tips Olah Ikan Supaya Tak Bau Tanah, Chef Sarankan Ini
Tips Olah Ikan Supaya Tak Bau Tanah, Chef Sarankan Ini
Tips Kuliner
Cara Membuat Gulai Daun Singkong Santan Tanpa Ditumbuk, Catat Resepnya!
Cara Membuat Gulai Daun Singkong Santan Tanpa Ditumbuk, Catat Resepnya!
Resep
Cara Masak Olahan Ikan Kuah Agar Tidak Amis, Tips dari Chef
Cara Masak Olahan Ikan Kuah Agar Tidak Amis, Tips dari Chef
Tips Kuliner
Indonesia Negara Maritim, Mengapa Konsumsi Ikan Masih Rendah?
Indonesia Negara Maritim, Mengapa Konsumsi Ikan Masih Rendah?
Food News
Trik Bikin Bakwan Jagung Empuk dan Renyah Tahan Lama, Tak Perlu Baking Powder
Trik Bikin Bakwan Jagung Empuk dan Renyah Tahan Lama, Tak Perlu Baking Powder
Resep
Resep Bumbu Marinasi Sate Taichan, Racikan Sambal Pedas Pakai Bahan Ini!
Resep Bumbu Marinasi Sate Taichan, Racikan Sambal Pedas Pakai Bahan Ini!
Resep
Apakah Lapisan Putih di Bawah Daun Pisang Berbahaya? Ini Kata Dosen IPB
Apakah Lapisan Putih di Bawah Daun Pisang Berbahaya? Ini Kata Dosen IPB
Tips Kuliner
Resep Onde-onde Isi Kacang Hijau Pakai 500 Gram Tepung Ketan, Tidak Kempes Meski Dingin
Resep Onde-onde Isi Kacang Hijau Pakai 500 Gram Tepung Ketan, Tidak Kempes Meski Dingin
Resep
Cukup Diaduk! Ini Cara Bikin Bolu Pisang Ambon Kukus Takaran Sendok Tanpa Mikser
Cukup Diaduk! Ini Cara Bikin Bolu Pisang Ambon Kukus Takaran Sendok Tanpa Mikser
Resep
Garpu dan Sendok Bisa Bikin Cepat Empuk Daging, Ini Penjelasan Dosen IPB
Garpu dan Sendok Bisa Bikin Cepat Empuk Daging, Ini Penjelasan Dosen IPB
Tips Kuliner
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau