Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Koster Bangun Infrastruktur Bali, Bakal Dilaksanakan Tahun 2026

Kompas.com - 23/09/2025, 07:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bali I Wayan Koster bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.

Dalam video keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Senin (22/09/2025), Koster telah mengajukan usulan pembangunan infrastruktur Bali kepada Dody saat berkunjung ke kantornya di Jakarta Selatan.

Baca juga: Cegah Bali Banjir Lagi, Waduk Muara Nusa Dua Bakal Dinormalisasi

"Untuk infrastruktur, beliau sudah menyetujui semua yang diusulkan secara tertulis kepada Bapak Menteri, dan akan dilaksanakan mulai tahun 2026," kata Koster.

Sementara Dody mengatakan Bali adalah Indonesia di mata dunia, sehingga penyediaan infrastruktur yang layak harus menjadi perhatian.

"Jadi kalau Bali rusak, Bali jelek, Indonesia juga menjadi rusak (di mata wisatawan)," ujar Dody.

Waduk Muara Nusa Dua Dinormalisasi

Dody mendorong percepatan normalisasi Waduk Muara Nusa Dua yang berada di Sungai Badung sebagai salah satu upaya mencegah bencana banjir berulang di Provinsi Bali.

Dody mengatakan, selain curah hujan tinggi dan air pasang yang menyebabkan air sungai sulit mengalir ke laut, banjir yang melanda Provinsi Bali pada 10 September 2025 juga diakibatkan tingginya sedimentasi Waduk Muara Nusa Dua.

Baca juga: Jalan Terdampak Banjir Bali Sudah Bisa Dilintasi

Sedimentasi waduk itu menyebabkan meningkatnya ketinggian air sungai serta penumpukan sampah dalam jumlah besar di sungai.

"Waduk ini ketinggian airnya juga sudah sangat tinggi yang menunjukkan sedimentasinya sudah sangat tinggi, jadi harus segera dikeruk," ujar Dody saat meninjau Waduk Muara Nusa Dua, Sabtu (20/9/2025) dikutip dari laman Kementerian PU.

Lanjut dia, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali akan berdiskusi dengan pemerintah daerah setempat mengenai proses pengerukan sedimen di Waduk Muara Nusa Dua, terutama untuk tempat pembuangan sedimennya.

"Kita harus diskusi dengan Gubernur dan Bupati setempat dulu mau dibuang kemana sedimennya agar tidak mengusik lingkungan. Proses pengerukan bisa sampai sekitar satu tahun karena sedimennya bisa mencapai ratusan ribu kubik dan tidak mungkin kita buang semua ke TPA Suwung," jelasnya.

Jalan Terdampak Banjir Bali Sudah Bisa Dilintasi

Sebanyak 14 dari 15 infrastruktur jalan yang terdampak bencana banjir di Provinsi Bali pada 10 September 2025 sudah selesai ditangani dan kembali berfungsi normal.

"Dari 15 titik selama tanggap darurat kemarin hampir semuanya sudah kita selesaikan, kecuali Jembatan TLB Muntur di Gianyar masih ada proses sedikit. Mudah-mudahan dalam waktu 2 minggu bisa selesai secara total," kata Dody saat meninjau Underpass Simpang Dewa Ruci di Badung, Sabtu (20/9/2025), dikutip dari keterangan resmi.

Baca juga: Peluang Menarik, Investasi Rumah Subsidi di Karangasem Bali

Adapun 15 infrastruktur jalan yang terdampak banjir, meliputi Underpass Simpang Dewa Ruci, Jalan Kargo Km 4+800 dan Km 5+100, Jembatan TLB Muntur, Jalan Mengwitani-Batas Kota Denpasar Km 11+550, Jalan A. Yani (Tabanan) Km 16+825, Br. Bunut Puhun-Bantas Km 30+300, Sidan-Batas Kota Klungkung Km 32+800, Batas Kota Negara-Pekutatan Km 78+400.

Selain itu, ada Jalan Sudirman-Gajahmada (Negara) Km 90+980, Cekik-Batas Kota Negara Km 101+350, Pekutatan-Antosari Km 41+600, Kosamba-Angentelu Km 54+300, Kosamba-Angentelu Km 53+100, Jalan A. Yani-Jalan Udayana (Negara) Km 96+800, dan Jalan Mengwitani-Batas Kota Tabanan (15+300).

Kementerian PU melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali bersama TNI-Polri menangani dampak banjir dengan mengoperasikan 8 unit pompa eksisting secara bergilir. Upaya itu juga dibantu dengan pengerahan 2 unit pompa mobile untuk mempercepat penyurutan genangan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau