Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Palestina Kembali Mengungsi Saat Bom Israel Hujani Gaza

Kompas.com - 17/09/2025, 08:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Al Jazeera

GAZA, KOMPAS.com – Kota Gaza kembali menjadi sasaran serangan Israel paling brutal sejak perang dua tahun terakhir. Ribuan penduduk terpaksa mengungsi di bawah gempuran bom dan peluru, di tengah ketakutan mereka tidak akan pernah bisa kembali ke rumah.

“Gaza terbakar,” tulis Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, di X.

Sementara itu, barisan van, gerobak keledai penuh perabotan, dan warga berjalan kaki membawa barang-barang seadanya terlihat memenuhi Jalan Al Rashid di pesisir, dengan latar belakang asap hitam mengepul dari bangunan yang hancur.

Baca juga: Netanyahu: Qatar Danai Hamas, Serangan Israel di Doha Sah

Banyak warga sebelumnya bertekad untuk bertahan. Namun, serangan udara yang semakin intens menghancurkan gedung-gedung tinggi, rumah-rumah, hingga infrastruktur sipil.

Mereka yang mampu akhirnya bergerak ke selatan, meski tanpa kepastian adanya zona aman untuk berlindung.

Pada Selasa (16/9/2025), otoritas kesehatan setempat melaporkan sedikitnya 91 orang tewas. Salah satu bom bahkan menghantam kendaraan yang membawa warga yang hendak melarikan diri di jalan pesisir.

Serangan darat dan robot peledak

Gambar ini diambil dari posisi di perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, menunjukkan asap mengepul di tengah pengeboman Israel ke Gaza pada Selasa (16/9/2025).AFP/MENAHEM KAHANA Gambar ini diambil dari posisi di perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, menunjukkan asap mengepul di tengah pengeboman Israel ke Gaza pada Selasa (16/9/2025).
Serangan Israel turut menghancurkan 17 bangunan tempat tinggal di Gaza. Masjid Aybaki di permukiman Tuffah, Gaza timur, juga luluh lantak akibat serangan udara.

Selain bom, militer Israel menggunakan robot bermuatan bahan peledak untuk menghancurkan wilayah di utara, selatan, dan timur kota.

Awal bulan ini, kelompok hak asasi Euro-Med Monitor melaporkan Israel telah mengerahkan 15 mesin tersebut, yang masing-masing mampu meratakan hingga 20 rumah.

Di sisi lain, tank-tank dan kendaraan lapis baja Israel mulai menyerbu pusat Kota Gaza. Militer Israel mengakui butuh waktu berbulan-bulan untuk menguasai wilayah itu sepenuhnya.

“Berapa pun lamanya, kami akan beroperasi di Gaza,” kata juru bicara militer Israel, Effie Defrin, dikutip dari Al Jazeera.

Sumber medis melaporkan sedikitnya 106 orang tewas sejak Selasa dini hari.

Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 53 Warga Gaza, KTT Doha Sebut Tindakan Barbar

Arus pengungsian warga Gaza

Pengungsi Palestina membawa barang-barang mereka menuju selatan, melewati jalan di kamp pengungsian Nuseirat di Gaza Tengah, setelah Israel memerintahkan evakuasi sebelum kembali menyerang pada Selasa (16/9/2025).AFP/EYAD BABA Pengungsi Palestina membawa barang-barang mereka menuju selatan, melewati jalan di kamp pengungsian Nuseirat di Gaza Tengah, setelah Israel memerintahkan evakuasi sebelum kembali menyerang pada Selasa (16/9/2025).
Sekitar 1 juta warga Palestina sempat kembali ke Kota Gaza setelah fase awal perang. Namun, gelombang pengungsian kembali terjadi.

Militer Israel memperkirakan 350.000 orang telah mengungsi. Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut 350.000 orang mengungsi ke pusat dan barat kota, dengan 190.000 lainnya meninggalkan Gaza sepenuhnya.

Bagi mereka yang mengungsi, kondisi di selatan juga tidak lebih baik. Kamp Al Mawasi yang sudah penuh sesak kini dijejali warga yang dipaksa meninggalkan wilayah Rafah dan Khan Younis, bahkan kamp tersebut ikut terkena serangan Israel.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Simpan 4 Jasad Bayinya di Rumah Kontrakan, Ibu AS Ditangkap Polisi
Global
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau