Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana

Kompas.com - 23/09/2025, 15:10 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memastikan akan turun langsung menangani persoalan lahan desa di Bogor yang dikabarkan masuk daftar lelang karena dijadikan jaminan bank.

Menurut Dedi, lahan adat seluas 800 hektare di Desa Sukaharja yang berbatasan dengan Desa Sukawangi, masuk dalam aset sitaan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Saat ini lahan tersebut tengah diproses menuju lelang.

"Itu, kan, karena kasus BLBI. Besok saya ke sana. Pokoknya kan itu aset desa, aset masyarakat, nanti saya akan bicarakan dengan pihak perbankannya. Berarti kan ada prosedur yang salah dalam memberikan jaminan," kata Dedi, Selasa (23/9/2025).

Ia menegaskan, aset desa seharusnya tercatat di desa dengan kewenangan penuh ada pada bupati atau wali kota. Karena itu, ia akan meminta pemerintah desa segera memperbarui data kepemilikan lahan.

"Minggu depan saya akan meminta pada desa untuk segera meng-update data tentang aset karena kan banyak aset itu tidak memiliki sertifikat, kan hampir semua umum. Pemerintah ini aset-asetnya tidak terdata dengan baik," ucapnya.

Jika nantinya terbukti lahan desa digunakan sebagai jaminan bank, Dedi mengaku siap menempuh jalur hukum.
"Kalau memang itu ternyata aset itu tiba-tiba menjadi aset jaminan bank, saya akan menyiapkan pengacara untuk menggugat," tambahnya.

Baca juga: Imbas Sengketa Sitaan BLBI, Proses Sertifikasi hingga PBB Desa Sukaharja dan Sukamulya Diblokir BPN

Warga Mulai Resah Sejak Maret 2025

Sejak Maret 2025, warga Desa Sukawangi, Kabupaten Bogor, mulai resah setelah sejumlah petugas dari Ditjen Gakkum Kementerian Kehutanan menempelkan stiker peringatan di bangunan tanpa penjelasan jelas.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDesa) Jawa Barat, Ade Afriandi, meluruskan kabar tersebut. Menurutnya, bukan Desa Sukawangi yang akan dilelang, melainkan Desa Sukaharja dan Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur.

"Desa dilelang bukan Desa Sukawangi, tapi Desa Sukaharja dan Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor," kata Ade, Senin (22/9/2025).

Ade menjelaskan, sengketa lahan ini terkait kasus BLBI atas nama terpidana Lee Darmawan K.H alias Lee Chin Kiat.

Berdasarkan dokumen Desa Sukaharja, pada 1983 Lee Darmawan yang saat itu menjabat Direktur PT Bank Perkembangan Asia memberi pinjaman Rp 850 juta kepada PT Perkebunan dan Peternakan Nasional Gunung Batu. Pinjaman tersebut dijaminkan dengan lahan adat seluas 406 hektare di Desa Sukaharja.

Baca juga: 2 Desa di Bogor Diagunkan ke Bank karena Kasus BLBI, Gubernur Dedi Mulyadi Siapkan Gugatan

"Tahun 1991, terdapat Putusan Mahkamah Agung dalam Perkara No. 1622 K/PID/1991, turunan dari Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam No. 56Pid/B/1990/PN.JKT.BAR tentang Pidana Korupsi Tersangka Lee Darmawan KH alias Lee Chin Kiat, dan menyita lahan agunan PT. Perkebunan dan Peternakan Nasional Gunung Batu, tetapi luas tanah yg disita bertambah semula 406 Ha menjadi 445 Ha," papar Ade.

Eksekusi kemudian dilakukan pada 1994 oleh Satgas Gabungan BI dan Kejagung, namun hasil verifikasi hanya menemukan sekitar 80 hektare. Warga setempat disebut tidak pernah menjual tanahnya, hanya menerima tanda jadi dari pihak yang tidak jelas identitasnya.

Meski begitu, pada 2019 hingga 2022 Satgas BLBI bersama BPN kembali mengeklaim 445 hektare lahan tersebut. Semua proses peralihan hak tanah, sertifikasi jual beli, hingga pajak bumi dan bangunan akhirnya diblokir.

"Tanpa mengindahkan hasil verifikasi tahun 1994 yang dilaporkan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta," jelas Ade.

Suara Warga: Tidak Pernah Menjual Tanah

Keresahan juga dirasakan warga Desa Sukamulya. Satiri, warga Kampung Pamidangan, menyebut ada 11 rumah di wilayahnya masuk dalam lahan sitaan. Padahal, kata dia, tanah itu diwarisi turun-temurun.

"Warga tetap bertahan karena enggak pernah menjual tanah," ujar Satiri, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Dedi Mulyadi Terbitkan SE, Pilkades Jabar Bakal Dilakukan lewat E-voting

Ia mengaku, warga kini tidak bisa mengurus sertifikat tanah sejak 2021 karena status lahan terblokir. Bahkan, pernah ada pihak yang datang memperingatkan agar tidak membangun rumah permanen.

"Ada yang ke sini malah disuruh jangan bikin rumah permanen nanti bisa keseret, yang datang (orang) dari BI," katanya.

Hal serupa disampaikan Ketua RT 01 RW 07 Kampung Ciherang, Enjang Sobur. Menurutnya, lahan warganya berupa sawah dan kebun seluas lebih dari 5 hektare kini diklaim sebagai aset BLBI.

"Di wilayah saya yang diklaim BLBI itu persawahan sama perkebunan sekitar luasnya 5 hektar lebih," kata Enjang.

Ia menegaskan, warga memiliki alas hak berupa surat waris dan hibah, serta lahan tersebut dikelola turun-temurun.

"Dari dulu memang tanah warga dari turun-temurun dari nenek moyangnya, seperti waris, hibah, itu tidak pernah menjualbelikan warga," tegasnya.

Dengan adanya klaim tersebut, warga semakin khawatir.
"Waktu kemarin pas pengukuran PTSL sudah ketahuan ada yang mengeklaim BLBI, sangat resah. Ada yang diklaim BLBI, tidak bisa dinaikkan ke PTSL. Nah, itu warga saya yang diklaim persawahan itu mengadu kepada saya," ucap Enjang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Keresahan Warga Desa Sukamulya soal Wilayahnya Akan Dilelang: Kami Tak Pernah Jual Tanah...

Sebagian tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Akan Berangkat ke Bogor untuk Selesaikan Kasus Desa Jadi Jaminan Bank, 'Pokoknya Itu Aset Desa'

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Tom Holland Cedera Gegar Otak, Syuting Spider-Man Dihentikan Sementara
Jawa Timur
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Polisi Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Jadi Korban
Jawa Barat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Dedi Mulyadi: Kalau Aset Desa Jadi Jaminan Bank, Saya akan Gugat
Jawa Barat
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
BBM RON 95 Turun Jadi Rp 7.800 di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
Banten
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Jawa Tengah
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Jawa Barat
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau