Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Provokasi Rush Money, Berpotensi Merugikan UMKM dan Masyarakat Kecil

Kompas.com - 02/09/2025, 08:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Gelombang aksi unjuk rasa sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja DPR RI dan Polri, menimbulkan kekhawatiran akan berakhir seperti Peristiwa Mei 1998.

Warganet lantas menyebarkan seruan untuk melakukan tarik tunai dari bank-bank di Indonesia.

Tindakan ini disebut rush money, di mana masyarakat melakukan penarikan uang dari bank secara serentak dalam jumlah besar.

Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira berpendapat, rush money berisiko merugikan tidak hanya negara, tetapi masyarakat kecil.

"Ajakan rush di bank merugikan ekonomi dan menggerus kepercayaan terhadap stabilitas sektor keuangan," kata Bhima saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/9/2025).

Berpotensi merugikan UMKM dan masyarakat kecil

Seruan menarik uang dari bank-bank di Indonesia merupakan narasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Bhima mengungkapkan, memang ada pihak-pihak yang ingin stabilitas keuangan terganggu.

Padahal, pihak paling terdampak dari rush money adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.

"Yang kaya sih tinggal telpon bank buat pindahkan uang, apalagi nasabah prioritas yang saldonya di bawah Rp 100 juta. Jadi korban (masyarakat kecil) harus antri ke bank," ucap dia.

Orang kaya dapat dengan mudah memindahkan aset keuangannya ke luar negeri.

Sementara, elemen masyarakat lainnya akan mengalami kesulitan akses terhadap uang tunai.

Adapun aktivitas ekonomi di tingkat usaha kecil dan menengah (UMKM) juga akan terhambat karena tidak dapat melakukan transaksi perbankan.

"Orang kaya bisa dengan mudah memindahkan aset keuangannya keluar negeri, bagaimana dengan masyarakat kecil dan UMKM yang butuh transaksi perbankan?" ujar Bhima.

Warga jaga warga

Alih-alih panik dengan mengambil semua uang dari bank, Bhima mengajak masyarakat untuk saling menjaga aktivitas ekonomi.

Caranya, dengan tetap melakukan aktivitas ekonomi di tingkat akar rumput.

Halaman:


Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Rocky Gerung Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet Merah Putih
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
[HOAKS] Vladimir Putin Membela Indonesia dalam Sengketa Ambalat
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
[KLARIFIKASI] Video ini Bukan Momen Pulangnya Ahmad Sahroni Setelah Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
[HOAKS] Tautan untuk Dapatkan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
[HOAKS] Video Rumah Kapolda Bali Digeruduk Massa
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
[KLARIFIKASI] Video Warga Menyerang Tambang di Myanmar, Bukan Papua
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
[KLARIFIKASI] Video Diklaim Pesan Terakhir Charlie Kirk adalah Hasil Manipulasi Digital
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
[HOAKS] Jokowi Telah Meninggal Dunia pada Akhir Juni 2024
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
INFOGRAFIK: Bantahan atas Hoaks Token Listrik Gratis Rp 250.000 Periode September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
[KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan September 2025
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
[KLARIFIKASI] Video Purnawirawan Militer AS Protes Genosida di Gaza Dibagikan dengan Konteks Keliru
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
INFOGRAFIK: Tidak Benar Dokter Tirta Dapat Tawaran Jadi Menpora
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Anies Jadi Menko Polkam | Gibran Minta Sedekah untuk IKN
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
[HOAKS] Prabowo Terima Tawaran Migrasi 10 Juta WNI ke Jepang
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
[HOAKS] Ferry Irwandi Tuduh TNI Dalang Kerusuhan
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau