Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wilayah Ini Berpotensi Hujan dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan

Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer pada skala global, regional, hingga lokal, yang mempertahankan atmosfer untuk tetap berada dalam kondisi labil dan mendukung perkembangan awan konvektif.

Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat lebat.

Secara global, nilai Dipole Mode Index (DMI) yang negatif (−1,17) mampu mendukung peningkatan pasokan uap air ke wilayah Indonesia.

Sementara itu, secara regional, anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang dominan bernilai negatif di beberapa wilayah.

“Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer juga berperan penting pada dinamika atmosfer di wilayah Indonesia,” bunyi keterangan BMKG.

Gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin juga diperkirakan masih, sehingga berkontribusi dalam peningkatan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan.

Di sisi lain, muncul Bibit Siklon Tropis 92W di Laut Filipina utara Pulau Papua, dengan kecepatan angin maksimum 20 Knot, tekanan minimum sebesar 1004 hPa, dan arah pergerakan ke arah barat laut.

Potensi peningkatan intensitas bibit siklon ini menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan adalah pada kategori rendah.

“Sementara itu, Siklon Tropis Ragasa diprediksi berada di Filipina, dengan kecepatan angin maksimum 110 knot, tekanan minimum sebesar 905 hPa, dan arah pergerakan ke arah Barat,” jelas BMKG.

Bibit siklon dan siklon tropis tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi).

Fenomena atmosfer itu juga turut memberikan dampak tidak langsung berupa hujan sedang-lebat di sejumlah wilayah.

Faktor lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia adalah adanya pertemuan angin yang terpantau memanjang dari berbagai lokasi.

Kondisi atmosfer pada skala lokal juga mendukung peningkatan potensi hujan. Labilitas atmosfer yang relatif kuat serta kelembapan udara yang basah menjadi pemicu terbentuknya awan konvektif.

Prakiraan BMKG pada 23-29 September 2025

Berikut prakiraan cuaca BMKG mengenai wilayah berpotensi hujan dan angin kencang pada 23-29 September 2025:

https://www.kompas.com/tren/read/2025/09/23/160000065/wilayah-ini-berpotensi-hujan-dan-angin-kencang-selama-sepekan-ke-depan

Terkini Lainnya

BPOM Tarik 19 Produk Herbal Ilegal karena Mengandung BKO, Ini Daftarnya
BPOM Tarik 19 Produk Herbal Ilegal karena Mengandung BKO, Ini Daftarnya
Tren
5 Fakta Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat
5 Fakta Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat
Tren
Wilayah Ini Berpotensi Hujan dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
Wilayah Ini Berpotensi Hujan dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
Tren
Topan Super Ragasa Hantam Kuat Filipina, Kini Ancam Hong Kong dan China
Topan Super Ragasa Hantam Kuat Filipina, Kini Ancam Hong Kong dan China
Tren
Bukan Disabotase, Ini Penyebab Mikrofon Tiba-tiba Mati Saat Prabowo Pidato di PBB
Bukan Disabotase, Ini Penyebab Mikrofon Tiba-tiba Mati Saat Prabowo Pidato di PBB
Tren
Terlalu Sering Sikat Gigi Justru Bisa Bikin Gigi Rusak? Ini Penjelasan Dokter
Terlalu Sering Sikat Gigi Justru Bisa Bikin Gigi Rusak? Ini Penjelasan Dokter
Tren
Kata Media Asing soal Pidato Prabowo Bela Palestina di PBB, Singgung Genosida dan Israel
Kata Media Asing soal Pidato Prabowo Bela Palestina di PBB, Singgung Genosida dan Israel
Tren
Benarkah Tekanan Darah 120/80 MmHg Bukan Lagi Normal? Ini Penjelasan Dokter
Benarkah Tekanan Darah 120/80 MmHg Bukan Lagi Normal? Ini Penjelasan Dokter
Tren
Warganet Keluhkan Cuaca Ekstrem di Wilayahnya, Dampak Siklon Tropis Ragasa?
Warganet Keluhkan Cuaca Ekstrem di Wilayahnya, Dampak Siklon Tropis Ragasa?
Tren
Tanah Telantar Bisa Diambil Negara, Mau Dipakai untuk Apa dan Siapa? Ini Kata BPN
Tanah Telantar Bisa Diambil Negara, Mau Dipakai untuk Apa dan Siapa? Ini Kata BPN
Tren
AS Larang Diplomat Iran Belanja di Toko Grosir Costco, Apa Alasannya?
AS Larang Diplomat Iran Belanja di Toko Grosir Costco, Apa Alasannya?
Tren
Cara Daftar Pa PK TNI 2025, Apa Saja Syaratnya?
Cara Daftar Pa PK TNI 2025, Apa Saja Syaratnya?
Tren
Begini Respons PM Israel Benjamin Netanyahu Usai Banyak Negara Akui Negara Palestina
Begini Respons PM Israel Benjamin Netanyahu Usai Banyak Negara Akui Negara Palestina
Tren
Benarkah Menikah di Usia 28–32 Tahun Risiko Cerainya Lebih Rendah? Ini Kata Psikolog
Benarkah Menikah di Usia 28–32 Tahun Risiko Cerainya Lebih Rendah? Ini Kata Psikolog
Tren
Pengakuan Perancis dan 5 Negara di Majelis Umum PBB Perluas Dukungan untuk Palestina
Pengakuan Perancis dan 5 Negara di Majelis Umum PBB Perluas Dukungan untuk Palestina
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke