KOMPAS.com - Pengakuan terhadap negara Palestina kembali mencatat babak baru dalam sejarah diplomasi internasional. Pada 21 September 2025, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan bahwa Britania Raya secara resmi mengakui negara Palestina.
Di hari yang sama, Kanada, Australia, dan Portugal juga menyampaikan deklarasi serupa.
Sehari kemudian, Senin (22/9/2025) waktu New York, Perancis turut memberikan pengakuan resmi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara.
Baca juga: Di KTT PBB, Prabowo: Pengakuan Palestina Menyangkut Kredibilitas Dunia Internasional
Pertemuan atau KTT PBB ini digelar sebagai bagian dari Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS).
Perancis memperkirakan sejumlah negara Eropa lain, seperti Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta, Monako, dan San Marino, akan segera mengikuti langkah tersebut.
Langkah diplomatik Perancis tidak berdiri sendiri. Sejak Juli 2025, Paris bersama Riyadh menjadi tuan rumah konferensi PBB tentang solusi dua negara.
Pertemuan yang dihadiri sekitar seratus delegasi itu menghasilkan "Deklarasi New York", yang memetakan jalan menuju penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Deklarasi tersebut juga secara eksplisit mengecualikan Hamas dari proses negosiasi, sebagaimana diberitakan United Nations Regional Information Centre, Selasa (23/9/2025).
Negara Palestina secara resmi diproklamasikan oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 15 November 1988.
Aljazair menjadi negara pertama yang mengakuinya, disusul sekitar 50 negara lain yang mayoritas berasal dari Liga Arab, negara-negara bekas blok Soviet, Afrika, dan Asia.
Baca juga: Presiden Perancis Resmi Akui Negara Palestina di KTT PBB, Para Delegasi Tepuk Tangan
Sejak itu, pengakuan datang dalam beberapa gelombang, termasuk pada 2010–2011 ketika mayoritas negara Amerika Tengah dan Latin mendukung Palestina.
Dari 27 negara anggota Uni Eropa, sepuluh telah mengakui Palestina. Polandia, Ceko, Slowakia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, dan Siprus mengakui Palestina sebelum masuk keanggotaan Uni Eropa.
Sementara itu, Swedia menjadi negara pertama yang melakukannya setelah resmi menjadi anggota Uni Eropa.
Hingga kini, 16 dari 27 negara anggota Uni Eropa disebut akan mengakui Palestina, meskipun Hungaria dan Ceko sempat membantah sikap mereka sebelumnya.
Di Afrika, hampir semua negara anggota Uni Afrika telah memberikan pengakuan, kecuali Eritrea dan Kamerun yang memiliki hubungan erat dengan Israel.