Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru

Kompas.com - 23/09/2025, 15:34 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LIMA, KOMPAS.com – Ratusan demonstran yang dipimpim angkatan muda, termasuk Generasi Z (Gen Z),  turun ke jalan di ibu kota Lima, Peru, sepanjang akhir pekan lalu.

Aksi yang dipimpin kelompok anak muda tersebut berujung bentrokan antara massa dengan aparat yang menambah tekanan terhadap pemerintahan Presiden Peru Dina Boluarte. 

Di satu sisi, Aksi demonstrasi tersebut menjadi puncak ketidakpuasan publik yang telah berlangsung selama beberapa bulan.

Baca juga: Giliran Gen Z Peru Demo Ricuh, Polisi Tembak Peluru Karet ke Massa

Rakyat Peru resah karena maraknya kasus kejahatan terorganisasi,  pemerasan, serta tudingan korupsi di pemerintah dan parlemen.

Dilansir dari AFP, berikut lima fakta demo di Peru

Berikut 5 faktanya:

1. Dimotori Gen Z

Aksi demonstrasi yang Meletus di Peru dimotori oleh Gen Z yang terdiri dari anak muda usia belasan hingga 20-an tahun. 

Mereka resah dan menolak berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan generasi muda.

Baca juga: Presiden Peru Telepon Prabowo, Belasungkawa atas Kematian Zetro Leonardo Purba

2. Aturan dana pensiun

Protes memuncak setelah parlemen mengesahkan aturan yang mewajibkan anak muda masuk dana pensiun swasta. 

Banyak yang menilai aturan ini tidak adil karena mayoritas bekerja di sektor informal.

3. Bentrokan

Kerusuhan terjadi pada Sabtu (20/9/2025) dan Minggu (21/9/2025) di pusat kota Lima. 

Massa melempar batu dan bom molotov, sementara polisi membalas dengan gas air mata dan peluru karet.

Baca juga: Misteri Bos Geng El Chino dalam Kematian Zetro Leonardo Purba, Staf KBRI Lima Peru

4. Korban luka

Sedikitnya 18 orang terluka, terdiri dari 12 polisi dan 6 jurnalis. 

Seorang polisi perempuan mengalami luka serius, sementara jurnalis mengaku ditembak peluru karet saat meliput aksi.

5. Popularitas Boluarte anjlok

Survei terbaru El Comercio menyebut, 80 persen warga Peru merasa malu dengan pemerintah, dan 85 persen tidak percaya pada parlemen. 

Di satu sisi, jabatan Boluarte baru akan berakhir tahun depan, tepatnya pada Juli 2026.

Baca juga: CCTV Rekam Pembunuh Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba, Polisi Peru Buru Pelaku

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Ketika Padel Redup di Swedia, tapi Malah Meledak di Indonesia...
Global
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau