Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik

Kompas.com - 23/09/2025, 15:45 WIB
Umi Nur Fadhilah

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Komisi IX DPR RI menekan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk serius menangani kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Mereka meminta tim investigasi yang dibentuk tidak hanya diisi ahli internal, tapi juga melibatkan masyarakat sipil agar hasilnya transparan dan objektif.

Baca juga: Instruksi MBG Presiden Prabowo: 1 Anak 1 Telur Utuh, Tidak Boleh Dadar atau Orak-Arik

DPR minta transparansi investigasi

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, menegaskan pentingnya peran masyarakat sipil dalam tim investigasi.

Menurutnya, pelibatan pihak independen akan membuat hasil pemeriksaan lebih kredibel.

“Kami juga berharap agar tim investigasi ini melibatkan masyarakat sipil yang bisa objektif dan melakukan penilaian berdasarkan fakta-fakta empiris,” kata Charles, Selasa (23/9/2025).

Baca juga: Menu Daging Ayam Diduga Basi dan Tak Layak Konsumsi, Siswa Bandung Barat Keracunan MBG

Meski begitu, DPR menyambut baik langkah cepat BGN yang membentuk tim khusus investigasi.

Charles menilai hal ini krusial untuk menjawab keresahan publik setelah ratusan siswa di berbagai daerah dilarikan ke rumah sakit akibat dugaan keracunan makanan MBG.

BGN bentuk tim investigasi khusus

Ilustrasi MBG. KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Ilustrasi MBG.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, sebelumnya mengumumkan pembentukan tim investigasi yang terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan kesehatan.

Tim ini disebut sebagai “second opinion” sambil menunggu hasil investigasi resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pasalnya, proses investigasi BPOM memakan waktu lama, terutama di daerah.

Baca juga: Lebih dari 5.000 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Apa Kata Istana?

“Itu butuh waktu kira-kira 14 hari paling cepat, sedangkan selama waktu itu tentu kan kemudian simpang siur informasi,” kata Nanik.

Dengan adanya tim investigasi internal, pemerintah bisa lebih cepat mengantisipasi dan mengambil langkah darurat sebelum hasil resmi BPOM terbit.

“Nah, tim investigasi nanti akan kami bentuk terdiri dari ahli kimia, farmasi dan juga teman-teman yang mempunyai profesi di bidang kesehatan. Jadi ini untuk mempercepat temuan kira-kira sambil menunggu hasil BPOM,” ujar dia.

Baca juga: BGN Bentuk Tim Ahli untuk Percepat Penanganan Kasus Keracunan MBG

Kenapa kasus MBG harus diusut cepat?

Menurut BGN, investigasi cepat sangat dibutuhkan agar:

  • Pemerintah bisa segera memperbaiki sistem distribusi makanan dalam program MBG.
  • Anak-anak korban keracunan bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
  • Masyarakat tidak terjebak dalam simpang siur informasi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Korupsi Haji Rp 1 Triliun: KPK Usut Dugaan Jual-Beli Kuota oleh Biro Perjalanan
Kalimantan Timur
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Keracunan Massal di Bandung Barat, Ayam Diduga Basi, Berbau, dan Masih Ada Bulu
Jawa Barat
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Jawa Tengah
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Jawa Barat
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Jawa Tengah
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Jawa Tengah
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Jawa Barat
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Jawa Timur
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
Sulawesi Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau