Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Sesumbar Punya Senjata Rahasia, Peringatkan AS agar Tak Ganggu Korut

Kompas.com - 22/09/2025, 21:10 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan bahwa negaranya telah mengembangkan “senjata rahasia” guna memperkuat kemampuan pertahanan sekaligus meningkatkan daya gentar terhadap Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Dalam pidatonya yang disiarkan Kantor Berita Pusat Korea, KCNA, pada Senin (22/9/2025), Kim menegaskan bahwa negaranya tengah berada dalam fase perkembangan pesat di bidang pertahanan.

“Negara dan partai kita terus mencapai perkembangan cepat dalam memperkuat kemampuan pertahanan,” kata Kim Jong Un.

Baca juga: Sambil Pamer Uji Coba Drone, Kim Jong Un Perintahkan AI di Militer Korut

Senjata dan kekuatan maritim Korut

Kim menyebut pembangunan kapal perusak baru sebagai “langkah penting pertama dalam membangun kekuatan maritim.”

Ia juga menekankan penguatan berkelanjutan kekuatan strategis serta peningkatan kualitas senjata yang diproduksi secara massal.

“Selain itu, kami telah memperoleh senjata rahasia baru. Kemajuan signifikan telah dicapai dalam bidang sains dan riset pertahanan, yang akan sangat berkontribusi pada peningkatan tajam kemampuan tempur,” ujarnya.

Kim menambahkan bahwa Korea Utara berhasil membangun “poros strategis” untuk menjaga kedaulatan maritim melalui produksi kapal perusak yang mampu menjalankan berbagai misi militer di laut.

Uji coba rudal dan drone

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un saat memantau latihan taktis Tentara Rakyat Korea di lokasi yang tak disebutkan pada 13 Mei 2025. Selasa (9/9/2025), Kim Jong Un mengawasi langsung uji coba mesin rudal balistik tahap akhir yang disebut akan menandai peningkatan signifikan kekuatan militer Korut.AFP PHOTO/KCNA via KNS Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un saat memantau latihan taktis Tentara Rakyat Korea di lokasi yang tak disebutkan pada 13 Mei 2025. Selasa (9/9/2025), Kim Jong Un mengawasi langsung uji coba mesin rudal balistik tahap akhir yang disebut akan menandai peningkatan signifikan kekuatan militer Korut.

Pernyataan Kim muncul setelah serangkaian uji coba militer Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir.

Awal bulan ini, Pyongyang menyebut telah menyelesaikan uji darat terakhir mesin berbahan bakar padat untuk rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-20 yang berpotensi menjangkau daratan utama AS.

Baca juga: Korut Eksekusi Warga di Depan Publik karena Ketahuan Nonton Film Asing

Pekan lalu, Kim juga mengawasi langsung uji coba drone serang taktis bernama Kumsong dan pesawat pengintai strategis tanpa awak.

Pada Maret lalu, ia menyaksikan uji coba drone “bunuh diri” bertenaga kecerdasan buatan (AI).

Kritik ke AS soal denuklirisasi

Kim menegaskan bahwa negaranya tidak akan pernah menyerahkan senjata nuklir.

“Kami tidak akan pernah melepaskan senjata nuklir. Status nuklir Korea Utara adalah hukum nasional,” tegas Kim.

Ia mengkritik keras konsep “denuklirisasi bertahap” yang selama ini didorong oleh Washington.

Menurutnya, AS dan sekutu justru memperburuk situasi dengan “aksi provokatif yang semakin meningkatkan ketegangan” serta mengabaikan kekhawatiran keamanan Korea Utara.

Namun, Kim juga menyampaikan nada yang lebih damai dengan membuka peluang dialog jika AS bersedia mengubah pendekatannya.

“Jika AS meninggalkan obsesi sia-sia terhadap denuklirisasi dan mengakui kenyataan, kedua negara akan memiliki kesempatan untuk membangun hubungan,” kata Kim.

Kim menutup pidatonya dengan menyebut bahwa Korea Utara kini merasa “paling aman” berkat pengembangan kekuatan nuklirnya.

Baca juga: Uji Coba Mesin Rudal Balistik Tahap Akhir Korut Diawasi Kim Jong Un

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Global
Di KTT PBB, Prabowo: Pengakuan Palestina Menyangkut Kredibilitas Dunia Internasional
Di KTT PBB, Prabowo: Pengakuan Palestina Menyangkut Kredibilitas Dunia Internasional
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau