Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Istri Charlie Kirk Peluk Trump di Upacara Penghormatan Terakhir Sang Suami

Kompas.com - 22/09/2025, 19:13 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

ARIZONA, KOMPAS.com – Momen haru terjadi saat upacara penghormatan terakhir mendiang aktivis konservatif Charlie Kirk di Stadion State Farm, Kota Glendale, Negara Bagian Arizona, Minggu (21/9/2025).

Erika Kirk, istri Charlie Kirk, memeluk Presiden Amerika Serikat Donald Trump di atas panggung di hadapan ribuan hadirin.

“Bisakah Erika naik lagi ke panggung?” tanya Trump setelah berpidato, yang disusul dengan kedatangan wanita berusia 36 tahun tersebut.

Baca juga: Istri Charlie Kirk Maafkan Pembunuh Suaminya, Tak Tuntut Hukuman Mati

Erika kemudian menutup mata, menundukkan kepala, lalu mengangkat tangan dengan memberikan tanda cinta dalam bahasa isyarat Amerika.

Suasana stadion hening sejenak sebelum riuh tepuk tangan kembali pecah.

“Semoga Tuhan memberkati Amerika Serikat. Terima kasih banyak, dan semoga Tuhan menyertai kalian,” ujar Trump menutup pidatonya, diiringi lantunan lagu God Bless America yang berkumandang di arena.

Erika maafkan pembunuh suaminya

Erika Kirk, istri mendiang Charlie Kirk, menyeka air matanya dengan tisu saat menyampaikan pesan di upacara penghormatan terakhir Charlie di Stadion State Farm, Glendale, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat, Minggu (21/9/2025).GETTY IMAGES NORTH AMERICA/ERIC THAYER via AFP Erika Kirk, istri mendiang Charlie Kirk, menyeka air matanya dengan tisu saat menyampaikan pesan di upacara penghormatan terakhir Charlie di Stadion State Farm, Glendale, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat, Minggu (21/9/2025).

Sebelum momen pelukan tersebut, Erika menyampaikan pidato penuh emosi. Ia mengenang Charlie yang ditembak mati pada 10 September saat berdebat di sebuah universitas di Utah.

“Suami saya, Charlie, ingin menyelamatkan anak muda, bahkan yang telah mengakhiri hidupnya. Saya memaafkan dia karena itulah yang Kristus lakukan. Jawaban untuk kebencian bukanlah kebencian,” kata Erika dengan suara bergetar.

Erika, yang kini ditunjuk menjadi CEO baru organisasi Turning Point USA, menegaskan, akan melanjutkan perjuangan suaminya di ranah aktivisme konservatif.

Trump sebut Kirk pahlawan

Charlie Kirk tampak bersalaman dengan Donald Trump. Kirk meninggal dunia di usia 31 tahun setelah ditembak di sebuah acara debat di salah satu kampus di AS.Instagram @charliekirk1776 Charlie Kirk tampak bersalaman dengan Donald Trump. Kirk meninggal dunia di usia 31 tahun setelah ditembak di sebuah acara debat di salah satu kampus di AS.

Trump, yang menjadi pembicara utama dalam acara berdurasi lima jam itu, berulang kali memuji Charlie Kirk sebagai figur besar konservatisme Amerika.

Baca juga: Chat Tyler Robinson ke Pasangan Ungkap Alasan Penembakan Charlie Kirk

“Dia kini menjadi martir bagi kebebasan Amerika. Saya tahu saya berbicara untuk semua orang di sini ketika saya mengatakan tidak seorang pun akan melupakan Charlie. Dan kini, sejarah juga tidak akan melupakannya,” tegas Trump.

Namun, Trump juga sempat menambahkan perbedaan pandangannya dengan Charlie.

“Dia tidak membenci lawannya, dia ingin yang terbaik untuk mereka. Di situlah saya berbeda dengan Charlie. Saya benci lawan saya dan saya tidak ingin yang terbaik bagi mereka. Maaf, Erika,” ucap Trump, yang disambut tawa sebagian hadirin.

Ribuan orang hadir

Acara memorial ini dihadiri hampir 100.000 orang, di mana banyak di antaranya mengenakan topi bertuliskan “Make America Great Again” serta atribut bernuansa merah, putih, dan biru.

Atmosfer stadion digambarkan mirip gabungan antara kebaktian besar dan rapat umum politik, lengkap dengan musik dari band Kristen serta doa bersama.

Sejumlah pejabat pemerintahan Trump, termasuk Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, juga memberi penghormatan.

Vance menegaskan, “Kami tidak akan berada di sini tanpa dia (Charlie). Kami yang akan melanjutkannya dari sini.”

Baca juga: Politisi AS Chalie Kirk Ditembak Mati, Pemimpin Dunia: Ancaman Demokrasi

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Dimotori Gen Z, Berikut 5 Fakta Demo di Peru
Global
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Trump Akan Temui Pemimpin Negara Mayoritas Muslim di Forum PBB Bahas Pascaperang di Gaza
Global
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Usai Akui Palestina, Negara Barat Tawarkan Bantuan untuk Pasien Gaza
Global
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato di Sidang PBB, Kemlu RI Beri Klarifikasi
Global
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti 'America First'
Trump Siap Berpidato di Sidang Umum PBB, Dunia Soroti "America First"
Global
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Erdogan Ingin Beli Ratusan Boeing dan Jet Tempur AS, tapi Minta Komponen Diproduksi di Turkiye
Global
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Pemerintah Italia Belum Akui Palestina, Puluhan Ribu Rakyat Demo
Global
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Negara Dekat RI Diterjang Topan Dahsyat Ragasa, Ancaman Menjalar hingga ke China
Global
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Bagaimana Masa Depan Palestina Usai Diakui Jadi Sebuah Negara?
Global
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Eks Presiden Filipina Duterte Didakwa atas Kejahatan Kemanusiaan dalam Perang Narkoba
Global
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol
Global
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Ini Negara yang Mengakui Palestina dan yang Masih Menolak
Global
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi
Global
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Dari 1988-2025, Begini Sejarah Panjang Pengakuan Negara Palestina
Global
Di KTT PBB, Prabowo: Pengakuan Palestina Menyangkut Kredibilitas Dunia Internasional
Di KTT PBB, Prabowo: Pengakuan Palestina Menyangkut Kredibilitas Dunia Internasional
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau